Mohon tunggu...
mohammad mustain
mohammad mustain Mohon Tunggu... penulis bebas -

Memotret dan menulis itu panggilan hati. Kalau tak ada panggilan, ya melihat dan membaca saja.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Sumpah Patrialis Akbar dan Mafia Daging Seksi

27 Januari 2017   17:45 Diperbarui: 29 Januari 2017   18:15 4199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO

Namun, terlalu sulit untuk mempercayai pernyataan Patrialis Akbar itu karena KPK dikenal jelas bukan lembaga antirasuah amatiran dan asal-asalan. Dalam kasus yang membelit Patrialis itu (dugaan suap uji materi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan), KPK total telah menangkap 11 orang. Tujuh orang masih berstatus saksi, dan 4 orang telah ditetapkan sebagai tersangka yaitu Patrialis Akbar, pengusaha Basuki Hariman dan sekretarisnya NG Fenny, dan Kamaluddin yang bertindak sebagai perantara.

KPK juga telah mengumpulkan sejumlah barang bukti, yaitu dokumen perusahaan, voucer penukaran mata uang asing, serta draf putusan perkara nomor 129 (uji materi Nomor 129/puu/XII/2015, terkait Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan). Patrialis disebut telah tiga kali menerima pemberian uang dengan jumlah Rp 2,15 miliar, di antaranya berupa 20 ribu dolar AS dan 200 ribu dollar Singapura.

Jadi jelas pernyataan KPK itu bukan tuduhan main-main. Karena itu, ketika Patrialis bersumpah menyebut nama Tuhan bahwa dia sepeser pun tidak menerima suap dan telah dizalimi, ucapannya juga terasa nekat dan sulit membuat orang untuk mempercayainya.

Dulu saat ketua MK Akil Mochtar ditangkap KPK dalam perkara suap sengketa Pilkada, juga mengeluarkan pernyataan senada. Akil belagak tidak tahu mengapa KPK menangkapnya.

Perilaku menyebut nama Tuhan di ruang publik, baik lewat medsos atau lewat ucapan langsung yang didengar khalayak, rupanya memang sedang ngetrend. Begitu entengnya nama Tuhan disebut untuk konsumsi publik, sebagai bentuk pembelaan diri atau pencitraan semata. Kalau seseorang itu benar-benar taat dan tunduk kepada Tuhan-nya, tentu dia tidak akan berbuat seperti itu.

Walau nadanya berbeda dengan pernyataan Patrialis Akbar, pernyataan ketua Mahkamah Konstitusi Arif Hidayat saat dikonfirmasi soal kasus Patrialis pun menunjukkan perilaku yang kurang tepat saat menyebut nama Tuhan. Inilah ucapannya, "Ya Allah, saya mohon ampun, saya tidak bisa menjaga amanah dengan baik." Itu masih ditambah lagi dengan kalimat, "Saya mohon ampun kepada Allah dan saya mohon maaf kepada bangsa ini." 

Kalimat semacam itu adalah pernyataan hamba untuk Tuhannya. Mengapa pula Arif Hidayat menyatakannya di ruang publik. Kalau menang dia mau mohon ampun kepada Allah, utarakan dengan cara yang benar. Misalnya usai sholat lantas duduk tafakkur menyebut nama Tuhan memohon ampunannya karena tidak bisa menjaga amanah. Bukan lantas mengatakannya kepada wartawan, karena Tuhan tidak perlu perantara wartawan untuk mendengar doa hambanya.

Mafia Daging yang Seksi

Membaca judul berita terkait kasus Patrialis Akbar ini bisa membuat orang tersenyum. Ada judul "Patrialis Ditangkap Bersama Seorang Perempuan", ada juga judul "KPK Pastikan Tidak Ada Gratifikasi Seks dalam Kasus Patrialis". Judul-judul itu seolah mengingatkan pada kasus yang menjerat Lutfi Hasan Iskak presiden PKS bersama sohibnya Ahmad Fathanah pada 2013 lalu. Entah itu karena ada kata "perempuan" dan "gratifikasi seks" atau karena urusannya masih terkait mafia daging.

Dan, ternyata Basuki Hariman pengusaha yang punya 20 perusahaan impor daging itu yang ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus suap Patriaslis ini adalah pemain lama. Dia sudah pernah diperiksa oleh KPK sebagai saksi dalam perkara suap kuota impor daging sapi yang melibatkan Lutfi Hasan Iskan dan Ahmad Fathanah itu.

Ini membuktikan urusan mafia daging ini benar-benar seksi dan membuat pelakunya tak kenal jera dan nekat. Meski pemerintah sudah kebakaran jenggot akibat harga daging yang begitu mahal, mereka tetap "enjoy" saja memainkan harga. Tak salah juga kalau ada yang menilai mafia daging telah melancarkan perang terbuka kepada pemerintah, terkait harga daging ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun