Mohon tunggu...
Dailymonthly
Dailymonthly Mohon Tunggu... Freelancer - Just Another Blog

Budayakan Membaca Dailymonthly | Prima H. I have been writing for over 10 years. I have written on various topics such as politics, technology, and entertainment. However, my true passion lies in writing about comprehensive analysis and from various points of view. I believe that writing from multiple perspectives allows me to explore my subjects, settings, and moral gray areas from a wider variety of perspectives, which sustains complexity and keeps the reader interested. I have written several articles on this topic and am considered an expert in the field.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Selamat Datang di Bangkok, Selamat Datang Lintas Batas QR

16 Juni 2023   14:09 Diperbarui: 16 Juni 2023   14:27 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bangkok, Thailand (Dok.Pribadi)

Selamat datang di Bangkok, Selamat Datang Lintas Batas QR

Konektivitas Sistem Pembayaran ASEAN

Bangkok (Dok. Pribadi)
Bangkok (Dok. Pribadi)

Ini adalah jam sibuk di Bangkok, Thailand saat kemacetan lalu lintas berkurang dan udara menjadi dingin, mengundang warga untuk menikmati kehidupan malam yang semarak di kota ini.

Kios-kios makanan pinggir jalan menawarkan beragam hidangan, mulai dari salad pepaya pedas hingga ayam goreng renyah. Para wanita dengan payung dan masker melihat-lihat pakaian, jajanan dan aksesoris warna-warni di pasar malam.

Di sebuah taman, para pemuda dan pemudi berlatih gerakan di kelas tari hip-hop, sementara para lansia bersantai dengan permainan catur atau pijat. Di mana-mana, suara tawa dan musik memenuhi udara.

Suasana yang semarak tidak memudar. Bahkan di malam hari, ibu kota Thailand ini tetap menjadi pusat hiburan dan budaya, dengan gedung-gedung pencakar langit modern, kuil-kuil kuno, serta bar dan klub yang semarak. 

Di bawah lampu neon, para pedagang masih sibuk, menjual segala sesuatu mulai dari buah dan bunga segar hingga barang elektronik dan suvenir. Dan di antara tumpukan CD dan DVD, terdapat beberapa salinan film dan musik Amerika.

"Selamat datang di Bangkok, kota para bidadari (City of Angels)," kata sebuah suara dari balik kios dalam bahasa Inggris yang fasih. Penjual CD, seorang pria berusia 28 tahun dengan rambut kuncir kuda dan kaos hitam, menyapa para pelanggannya dengan senyuman. Meski tidak tamat SMA, ia belajar bahasa Inggris dari menonton film Hollywood dan mendengarkan lagu-lagu pop. Bertemu dengan turis, orang Asia atau Amerika, katanya, membuatnya merasa "bahagia seperti kerang, di puncak dunia, di atas bulan."

Penjual ini adalah bagian dari sekelompok teman yang memiliki semangat yang sama untuk belajar bahasa Inggris. Setiap malam, setelah menutup kios mereka, mereka bertemu di kafe terdekat untuk mengobrol dan melatih kemampuan bahasa mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun