Tao Toba Na Uli i merupakan sebuah ungkapan dalam bahasa Batak Toba yang berarti Danau Toba yang indah. Tidak salah memberi julukan Tao Toba Na Uli i karena kenyataannya Danau Toba sungguh layak menjadi Heritage of Indonesia.Â
Warisan alam bumi Indonesia untuk dikembangkan dan dirawat bagi kehidupan berkelanjutan. Ketika mata memandang untaian bukit dengan lekukan danau yang indah memberi kesan tersirat akan pemandangan alam ciptaanNya.Â
Danau Toba yang indah ini ternyata memiliki berbagai nilai sejarah dan budaya yang menjadikannya sebagai salah satu tujuan wisata prioritas di kabupaten Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Selain itu Danau Toba ditetapkan sebagai danau terluas di Asia Tenggara dan terdalam di dunia. Infrastruktur jalan yang bagus mempermudah akses menuju lokasi destinasi wisata Danau Toba.Â
Bandara Silangit yang lebih dekat menuju destinasi wisata Danau Toba tersedia. Berbagai penginapan eksotis turut meramaikan pariwisata Danau Toba. Berbagai cenderamata dan suvenir khas Danau Toba turut menyambut para wisatawan.
Festival Danau Toba sebagai ajang promosi pariwisata prioritas Wonderful of Indonesia yang diadakan setiap setahun sekali seakan mengajak wisatawan untuk mengunjungi Danau Toba. Keindahan Danau Toba tak kalah dengan Pulau Dewata. Setiap tahun, konsep Festival Danau Toba selalu berganti. Tahun 2021, festival Danau Toba berpadu antara digital dan tradisional. Festival Danau Toba membawa misi MICE di Indonesia saja. Karena itu penting sekali untuk disiapkan dengan amat sangat baik.
Keindahan alam Danau Toba semakin terlihat dengan adanya pulau Samosir tepat di tengah-tengah danau. Ada tiga potensi lokal Danau Toba yang bisa digunakan sebagai objek wisata. Pertama, potensi Danau Toba sebagai Geodiversity. Pengakuan UNESCO bahwa Danau Toba adalah sebuah kaldera yang terbentuk dari letusan gunung berapi.Â
Struktur unik yang terbentuk menjadi sebuah danau indah sebagai akibat dari letusan gunung berapi. Pengakuan tersebut sepatutnya memberi rasa bangga bagi bangsa Indonesia untuk terus melestarikan batuan, mineral dan bentangan alam yang terdapat pada Danau Toba.
Kedua, potensi Danau Toba sebagai Biodiversity yang meliputi kekayaan flora dan fauna yang ada di sekitar Danau Toba. Kekayaan ikan khas Danau Toba, tanaman eceng gondok dan hutan lindung. Kekayaan Biodiversity mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat lokal jika dibekali dengan pengalaman dan kompetensi mengolahnya.Â
Sebagai contoh, tanaman eceng gondok yang dianggap hama ternyata mampu diolah menjadi pupuk food estate di kabupaten Humbang Hasundutan. Potensi lokal tersebut bila benar-benar dikerjakan dengan baik maka akan membantu kehidupan ekonomi masyarakat setempat.
Ketiga, potensi Danau Toba sebagai Culture Diversity. Keberagaman budaya Danau Toba yang terdapat pada musik dan tari. Gondang batak, tari Tor-Tor yang ditampilkan baik dalam perayaan acara tradisional dan dunia. Kerajinan kain ulos yang identik dalam pesta adat pernikahan tradisional suku Batak. Bahkan saat ini, kita bisa menjumpai perpaduan kain ulos modern pada karya seni desain barang seperti sepatu, baju dan tas wanita.Â