Keripik Singkong

Oleh : Dahlia,Kurnia,Sumarianto,Lidya Anastasya Simanjorang,Maria Vivi Arindha

Bab I
Latar Belakang

Indonesia sebagai salah satu negara tropis sudah pasti memiliki sumber daya yang berlimpah, termasuk dalam kekayaan alamnya. Salah satu hasil kekayaan alam yang bisa dijadikan bisnis yaitu buah singkong. Bahkan, sebagian besar dari buah singkong tersebut hanya bisa ditemukan di Indonesia. Hal ini bisa dijadikan sebagai potensi bisnis tidak hanya di dalam negeri, melainkan juga di luar negeri. Salah Satu bisnis yang dihasilkan dari buah singkong yaitu Keripik singkong atau lebih dikenal dengan nama keripik ubi, menjadi salah satu camilan favorit di berbagai negara. Makanan ringan yang terbuat dari olahan umbi singkong ini telah ada sejak zaman dahulu dan terus bertahan hingga saat ini. Bahkan, keripik singkong tidak hanya digemari di Indonesia, tetapi juga di mancanegara

Rumusan Masalah

1. Bagaimana meningkatkan efisiensi produksi dalam bisnis singkong untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat?
2. Apa strategi pemasaran yang efektif untuk mengenalkan produk olahan singkong kepada konsumen target?
3. Bagaimana mengatasi potensi tantangan dalam rantai pasok singkong, seperti masalah pengangkutan atau penyimpanan?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan efisiensi produksi dalam bisnis singkong dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat!
2. Untuk mengetahui  strategi pemasaran yang efektif dalam mengenalkan produk olahan singkong kepada konsumen target!
3. Untuk mengetahui bagaimana cara mengatasi potensi tantangan dalam rantai pasok singkong, seperti masalah pengangkutan atau penyimpanan!

Pembahasan

Singkong atau ubi kayu (Manihot esculenta) merupakan tanaman yang mudah tumbuh di wilayah tropis seperti Indonesia. Umbinya kaya karbohidrat dan sejak dulu sudah menjadi bahan pangan pokok. Untuk mengawetkan singkong, masyarakat dulu mengolahnya menjadi keripik dengan cara mengiris tipis dan menjemurnya di bawah sinar matahari.

Seiring waktu, orang mulai mengembangkan teknik penggorengan untuk menghasilkan keripik singkong yang lebih renyah. Ternyata rasanya sangat lezat dan mulai digemari sebagai kudapan. Bisnis keripik singkongpun tumbuh, baik dalam skala industri rumahan maupun pabrik.

Kepopuleran keripik singkong tidak hanya di Indonesia, tetapi juga telah menyebar ke berbagai negara. Di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand, keripik singkong menjadi camilan yang sangat diminati.  

Bahkan keripik singkong telah merambah ke negara-negara Barat seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia dan lainnya. Keripik singkong dijadikan salah satu produk makanan eksotis Indonesia yang dipasarkan di sana. Selain rasanya yang lezat, keripik singkong juga dipandang sebagai camilan sehat karena terbuat dari sumber karbohidrat alami.

Dengan semakin mendunianya keripik singkong, tidak hanya nama Indonesia yang semakin dikenal, tetapi juga membuka peluang bisnis makanan olahan yang menjanjikan. Siapa sangka, camilan tradisional warisan leluhur ini kini telah mendunia dan menghadirkan peluang baru bagi pelaku usaha di bidang kuliner

Kesimpulan

Dengan mengolah singkong menjadi keripik,akan diperoleh keuntungan yang lebih besar dari pada menjual singkong secara langsung tanpa proses pengolahan.Dalam pembuatan keripik singkong aneka rasa,tidak diperlukan modal besar,namun keuntungan yang diperoleh cukup besar.Selain dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup,juga dapat digunakan untuk modal usaha selanjutnya.Sehingga dengan usaha keripik singkong aneka rasa ini penghasilan masyarakatakan meningkat.

Daftar Pustaka

Astuti, Yati, and Sri Lestari. "Analisa UsahataniProduk Olahan Pangan Lokal Berbasis Ubikayu pada Kelompok Wanita Tani (KWT) Mawar Provinsi Banten Mendukung Ketahanan Pangan."JIPD (Jurnal Inovasi Pendidikan Dasar) 1.1 (2017).

Purba,FransH.K.2012.PotensiSingkong/Ubi Kayu dalam Pengembangan Usaha dan  Meningkatkan Pendapatan yang Memiliki Nilai tambah,(Online),(http://heropurba.blogspot.com/2012/04/potensi-singkong-ubi-kayu-dalam.html)diakses10Januari2013.