Sampah plastik merupakan salah satu masalah utama dalam pencemaran. Hal ini disebabkan oleh sifat sampah plastik yang sulit untuk terurai, dalam proses pengolahan sampah plastik dapat menimbulkan toksit dan bersifat karsinogenik,senyawa karsinogenik merupakan zat yang dapat menyebabkan penyakit kanker hal ini disebabkan oleh perubahan asam deoksiribonukleat dala sel-sel tubuh, selain itu sampah plastik dapat menyebabkan berbagai macam pencemaran lingkungan seperti pencemaran di laut, udara, dan dapat memunculkan bakteri dan virus yang buruk untuk kesehatan. Sampah plastik membutuhkan waktu hingga ratusan tahun agar terurai secara alami.
Uni Eropa merupakan eksportir sampah plastik terbesar, dan eksportir sampah plastik terbesar dalam kategori negara adalah Amerika Serikat. Beredar kabar bahwa sampah plastik asal indonesia terdampar hingga ke pantai Timur Afrika dan pulau-pulau lain di Samudera Hindia. Hal ini dapat terjadi karena masih banyak negara-negara di dunia yang menggunakan sampah plastik untuk berbagai kebutuhan, seperti pembungkus makanan dan minuman.
Seharusnya pemerintah menindak lanjuti permasalahan sampah plastik yang ada di negaranya, seperti mengurangi dan membatasi penggunaan sampah plastik dan menggantinya dengan sesuatu yang lebih mudah terurai atau bisa digunakan berkali-kali, seperti mengganti kantong kresek menjadi kantong belanja yang dapat digunakan berkali-kali. Negara juga dapat mengembangkan inovasi-inovasi yang telah terapkan di beberapa negara seperti Amerika, Jepang, dan masih banyak lagi. Yaitu membuat mesin yang dapat menukar sampah plastik menjadi uang. Dengan adanya inovasi tersebut, masalah sampah plastik lambat laun akan dapat teratasi.
Selain yang dilakukan oleh pemrerintah, kita juga sebagai warga negara harusnya sadar dan mengurangi konsumsi plastik, dan mulai mencari alternatif lain sebagai pengganti plastik.