Lebaran (Hari Raya Idul Fitri) sebagai momen kemenangan setelah sebulan berpuasa, juga menjadi ajang silaturahmi dan pulang ke kampung halaman bersama keluarga.
Mudik yang sudah menjadi tradisi tahunan, tentu akjan membawa kita kembali ke desa, ke alam yang lebih asri, dan ke tempat-tempat yang mengingatkan pada akar kehidupan. Dalam perjalanan mudik, kita pasti melihat persawahan yang hijau, sungai-sungai yang mengalir dengan deras, gunung-gunung yang menjulang, serta udara yang terasa lebih segar dibanding hiruk-pikuk perkotaan.
Saat kembali ke alam selama mudik, kita sering kali merasakan rasa tenang yang jarang kita temukan di kota. Alam perdesaan menyajikan banyak pelajaran yang bisa kita petik—pelajaran yang mengajarkan kesabaran, keseimbangan, dan kebijaksanaan.
Alam atau lingkungan hidup sendiri, sesungguhnya bukan sekadar tempat yang dapat kita kunjungi sehari-hari seperti hutan di pinggiran kota atau di desa-desa. Alam atau lingkungan hidup sejatinya adalah rumah bagi seluruh makhluk hidup yang ada di dunia ini.
Sayangnya, semakin berkembangnya peradaban modern, manusia justru semakin jauh dari alam, bahkan jauh dari nilai-nilai yang ada di dalamnya.
Padahal, alam sebenarnya menyimpan banyak hikmah yang dapat menjadi pelajaran berharga bagi kehidupan kita. Di sini, diriku akan menjelaskan beberapa pelajaran yang pada hakikatnya bisa kita petik dari kebijaksanaan alam atau lingkungan hidup.
1. Kesabaran Membawa Hasil
Alam mengajarkan bahwa di dunia ini tidak ada yang hidup dengan tergesa-gesa. Semua yang hidup di dunia ini berjalan normal, tidak terburu-buru, tetapi segala halnya tetap tercapai.
Pohon, misalnya, tidak tergesa-gesa untuk tumbuh, tetapi pohon tetap dapat menjulang tinggi pada waktu yang memang sudah saatnya. Begitu pula, air di sungai yang mengalir dengan tenang, namun secara perlahan-lahan terus mengikis batu dan lembah seiring waktu, hingga tergambarkan sebuah ukiran.
Hewan-hewan yang hidup di alam terbuka, juga bebas bergerak sesuai dengan kebutuhan mereka, tidak tergesa-gesa dalam menjalani hidupnya. Dari semua contoh ini, kita dapat belajar bahwa hidup bukanlah perlombaan. Hidup bukan kompetisi, bukan untuk bersaing dan saling menjatuhkan.
Bersabarlah, lakukan segala sesuatu dengan tenang, terus mengalir dan bergerak. Hasil yang baik tentu akan datang pada waktunya.