Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta || Nasionalis-marhaenis || Adil sejak dalam pikiran..

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Debut Kluivert di Sydney Berantakan, Indonesia Dibantai 5-1! Apakah Peluang ke Piala Dunia Makin Menipis?

20 Maret 2025   21:26 Diperbarui: 20 Maret 2025   21:26 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ole Romeny berduel udara dengan pemain Australia (Image by Goal.com)

Harapan Tinggi, Hasil Mengecewakan

Indonesia memulai laga melawan Australia pada 20 Maret 2025 dengan harapan yang sangat besar. Harapan ini timbul karena laga ini adalah laga debut dari pelatih anyar asal Belanda, Patrick Kluivert, sebagai head coach yang menggantikan Shin Tae-yong, karena dianggap gagal membawa Timnas melangkah jauh di Piala AFF. Akan tetapi, debut Kluivert ini justru menjadi mimpi buruk bagi penggemar sepakbola Indonesia.

Bertanding di Sydney Football Stadium, Indonesia harus menghadapi kenyataan pahit: gawang Maarten Paes diberondong lima gol oleh tim berjuluk, Socceroos. Hasil ini bukanlah sekadar kekalahan yang begitu telak, tapi juga menjadi momok menyakitkan bagi ambisi Tim Garuda di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Jalannya Pertandingan: Awal yang Menjanjikan, tapi Kandas dengan Mengenaskan

Indonesia sebenarnya punya peluang emas untuk unggul cepat dari tim berwarna kuning ini. Pada menit ke-7 tepatnya, Rafael Struick dijatuhkan di kotak penalti. Situasi ini memberikan kesempatan emas Indonesia untuk mencetak gol dari titik putih kotak penalti. Sayangnya, Kevin Diks yang menjadi algojo, terlanjur kandas mengeksekusi penalti setelah bola hanya membentur tiang gawang.

Petaka datang tak lama kemudian. Di menit ke-18, Australia berbalik mendapat penalti setelah pelanggaran yang dilakukan oleh Nathan Tjoe-A-On di kotak terlarang. Martin Boyle sukses mengeksekusi penalti, sehingga membuat Australia unggul 1-0 dari Merah-Putih.

Hanya dua menit berselang, Nishan Velupillai menggandakan keunggulan tuan rumah setelah memanfaatkan kesalahan lini belakang Indonesia yang sangat lengah. Situasi makin buruk pada menit ke-34 saat Jackson Irvine mencetak gol ketiga bagi tim Socceroos setelah memanfaatkan bola rebound.

Di babak kedua, dominasi Australia terus berlanjut. Lewis Miller memperbesar keunggulan menjadi 4-0 lewat sundulan pada menit ke-61. Indonesia sempat mencetak gol hiburan melalui Ole Romeny di menit ke-78, tetapi Australia menutup laga dengan gol Jackson Irvine di menit-menit akhir laga. Lantas, skor 5-1 untuk Australia menjadi kenyataan pahit bagi Timnas Indonesia.

Ole Romeny berselebrasi setelah mencetak gol penghibur Indonesia (Sumber: Image by CNN Indonesia)
Ole Romeny berselebrasi setelah mencetak gol penghibur Indonesia (Sumber: Image by CNN Indonesia)

Apa yang Salah?

Kekalahan ini memperlihatkan sejumlah masalah mendasar dalam skuad Indonesia:

  1. Pertahanan Lemah: Indonesia terlalu mudah kebobolan akibat buruknya koordinasi di lini belakang tim. Nathan Tjoe-A-On dan kolega-koleganya gagal mengantisipasi serangan cepat dan duel udara dari keberingasan tim Australia.

  2. Efektivitas yang Rendah ketika di Depan Gawang: Penalti yang gagal dieksekusi Kevin Diks menjadi momentum yang mengubah jalannya laga. Jika eksekusi lebih baik, mungkin hasil akhir akan berbeda.

  3. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Bola Selengkapnya
    Lihat Bola Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun