Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta || Nasionalis-marhaenis || Adil sejak dalam pikiran..

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Naturalisasi di Timnas Indonesia: Antara Harapan, Kritik, dan

16 Maret 2025   14:30 Diperbarui: 19 Maret 2025   03:35 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thom Haye saat melawan Jepang (Sumber: NOS)

Tim nasional Indonesia tengah berlaga di Kualifikasi Piala Dunia dengan komposisi skuad yang menarik perhatian dunia. Sejumlah pemain kelahiran Belanda yang telah menjalani proses naturalisasi, kini telah mengenakan seragam Garuda, membawa harapan baru bagi sepak bola Indonesia. Akan tetapi, kehadiran mereka juga memicu perdebatan di kalangan suporter.

Naturalisasi: Harapan akan Kualitas Mumpuni

Maarten Paes di Kualifikasi Piala Dunia 2026 (Sumber: Goal.com)
Maarten Paes di Kualifikasi Piala Dunia 2026 (Sumber: Goal.com)

Ivar Jenner (Jong FC Utrecht), Rafael Struick (ADO Den Haag), Shayne Pattynama (Viking), dan Justin Hubner (Wolverhampton Wanderers) adalah empat dari banyak pemain naturalisasi yang menjadi bagian dari Timnas Indonesia. Mereka telah bersumpah setia kepada Merah Putih dan berambisi membawa kejayaan bagi Indonesia di kancah internasional.

Dalam sebuah pernyataan bersama di media sosial, mereka menegaskan bahwa mereka adalah satu keluarga dengan satu tujuan: memberikan yang terbaik untuk Indonesia. 

"Tidak ada perbedaan antara pemain lokal dan naturalisasi. Kami semua berjuang demi negara ini," demikian bunyi pernyataan tersebut.

Kritik dan Diskriminasi Saat Ada Kekecewaan

(Sumber: ESPN)
(Sumber: ESPN)

Walau demikian, kehadiran pemain naturalisasi tidak selalu diterima dengan tangan terbuka. Ketika Indonesia kalah 2-1 dalam laga Kualifikasi Piala Dunia kontra-Cina, kritik tajam diarahkan kepada para pemain naturalisasi, terutama Maarten Paes yang melakukan kesalahan dalam pertandingan tersebut. Sejumlah fans mulai meragukan efektivitas naturalisasi dan menyerukan agar lebih banyak pemain lokal mendapat tempat di skuad utama.

Fenomena ini bukan hal baru. Di Indonesia, perbedaan asal-usul masih menjadi isu sensitif, terutama di saat tekanan sosial-politik meningkat.

Dalam kondisi yang normal, masyarakat Indonesia sebenarnya sangat menjunjung tinggi keberagaman. Akan tetapi, ketika ada kekecewaan terhadap isu yang berkaitan dengan kesukuan dan asal-usul yang berbeda, sentimen yang mempertanyakan keindonesiaan seseorang akan muncul, seperti yang pernah terjadi dalam kasus pemenang acara MasterChef Indonesia yang mendapat komentar bernada rasial, karena berlatar belakang Tionghoa.

Bhinneka Tunggal Ika: Ujian Kesatuan dalam Sepak Bola

Di tengah kritik, banyak pula yang mengingatkan kembali pada semboyan nasional: Bhinneka Tunggal Ika, yang berarti "Unity in Diversity". Para pendukung Timnas yang lebih inklusif menekankan bahwa yang terpenting bukanlah tempat lahir seorang pemain, melainkan dedikasi dan kontribusinya untuk membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun