Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta || Nasionalis-marhaenis || Adil sejak dalam pikiran..

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sejarah Hari Ini: 22 April 1500 - Pedro Alvares Cabral Mendarat di Brazil

22 April 2025   08:27 Diperbarui: 12 Maret 2025   21:43 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Wikimedia Commons)

Pada tanggal 22 April 1500, lebih dari 5 abad yang lalu, penjelajah Portugis, Pedro Álvares Cabral, resmi mendarat di tanah yang kini kita kenal sebagai Brasil. Pendaratannya ini menandai awal kolonisasi Portugis di Amerika Selatan.

Pedro Alvares Cabral (Sumber: Guia Turístico de Salvador)
Pedro Alvares Cabral (Sumber: Guia Turístico de Salvador)

Berangkat dari Lisbon pada bulan Maret 1500 dalam ekspedisi menuju India, armada yang dipimpin Cabral secara tidak sengaja terseret arus ke barat, melintasi Samudra Atlantik, dan menemukan daratan baru. 

Saat melihat pesisir Monte Pascoal, Cabral dan pasukannya berlayar ke utara selama tiga hari hingga mencapai Porto Seguro, tempat mereka akhirnya mendarat.

(Sumber: https://abussolaquebrada.wordpress.com/)
(Sumber: https://abussolaquebrada.wordpress.com/)

Keesokan harinya, setelah eksplorasi awal yang dilakukan oleh armada Portugis ini, Cabral secara resmi mengklaim wilayah itu untuk Portugal, menamainya Ilha de Vera Cruz (Pulau Salib Sejati). 

Sebuah salib besar didirikan di wilayah itu, dan Misa Katolik digelar untuk pertama kali. Kedua peristiwa ini jelas menandai awal dominasi Portugis atas wilayah di Amerika Selatan itu.

Suku pribumi yang mendiami wilayah itu dan masih hidup sebagai pemburu dan pengumpul, menyaksikan kedatangan orang asing berkulit putih dengan penuh rasa ingin tahu. Catatan Pero Vaz de Caminha, sekretaris ekspedisi, menggambarkan tanah Brasil sebagai wilayah subur dengan penduduk asli yang masih polos dan tak mengenal pakaian.

Pero Vaz de Caminha (Sumber: Oportunna)
Pero Vaz de Caminha (Sumber: Oportunna)

Setelah tinggal selama delapan hari, Cabral meninggalkan dua degredados (narapidana buangan) sebelum melanjutkan perjalanan ke India. Keberadaan mereka menandai awal asimilasi antara bangsa Eropa dan pribumi, yang kemudian membentuk masyarakat mestizo pertama di Brasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun