Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa perbudakan tidak hanya terjadi di tanah koloni, tetapi juga berakar dalam di negeri asal para penjajah. Rantai perbudakan tetap melingkari mereka, bahkan setelah mereka berpindah ke Eropa.
Di balik kemegahan sejarah Belanda, terdapat kisah-kisah manusia yang terpinggirkan seperti Philida dan Wimpel---kisah yang menunjukkan bahwa kekayaan suatu bangsa sering kali dibangun di atas penderitaan orang lain.
Referensi
Holtrop, Maria. "Van Bengalen. Verscheept naar Batavia, Banda, Kaapstad en Dokkum." In Slavernij, edited by Eveline Sint Nicolaas et al., 146-175. Amsterdam, 2021.
Regionaal Historisch Centrum Vecht en Venen. Doop-, trouw- en begraafregister in het werkgebied van het Regionaal Historisch Centrum Vecht en Venen vanaf 1573. Inv.nr. 160 (DTB N-H kerk Loenen, deel 1, doopregister, 1609-1741), 15 december 1734.
Rossum, Matthias van. Kleurrijke tragiek: de geschiedenis van slavernij in Azi onder de VOC. Hilversum: Verloren, 2015.
Stadsarchief Amsterdam. Archief van de Notarissen ter Standplaats Amsterdam, 1578-1915. Inv.nr. 9107, 7 augustus 1731, aktenummer 140863.
Stadsarchief Amsterdam. Archief van de Notarissen ter Standplaats Amsterdam, 1578-1915. Inv.nr. 9179, 21 april 1745, aktenummer 232624.
Hoefte, Rosemarijn, et al. Koloniaal Haarlem. Haarlem, 2023.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI