Keputusan Trump untuk menekan Ukraina dengan cara ini menuai kritik internasional yang cukup luas. Sebagian analis melihat ini sebagai langkah yang justru memperlemah posisi Barat dalam menghadapi ekspansi Rusia.Â
Jika Ukraina dipaksa untuk menerima kesepakatan damai tanpa jaminan keamanan, ini dapat membuka jalan bagi agresi lebih lanjut di masa depan.
Di sisi lain, tindakan Trump juga dinilai sebagai cermin kemunduran moral Amerika Serikat di panggung dunia.Â
Sementara Zelenskyy terus mempertahankan nilai-nilai demokrasi dan kedaulatan negaranya, keputusan Trump menegaskan betapa pragmatisme politiknya lebih berpihak pada pencitraan pribadi daripada kepentingan global.
Masa Depan Ukraina dan Amerika
Sekarang, nasib Ukraina semakin terombang-ambing di tengah tarik ulur kepentingan politik internasional. Tanpa jaminan dukungan dari Amerika Serikat, Zelenskyy harus mencari jalan lain untuk memastikan negaranya tetap bertahan.Â
Di sisi lain, keputusan Trump ini juga menimbulkan pertanyaan mendasar:Â
Apakah Amerika Serikat masih menjadi benteng demokrasi, atau justru sedang mengorbankan nilai-nilai itu demi politik dalam negeri?
Jika dunia masih percaya pada pentingnya keadilan dan kedaulatan nasional, baik Ukraina maupun Amerika membutuhkan pertolongan---bukan hanya dalam aspek militer, tetapi juga dalam menjaga integritas moral di tengah dinamika politik global yang semakin kompleks.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI