Secara sepihak, para pemukim Texas kemudian memproklamasikan kemerdekaan dari Meksiko, yang mendorong pemerintah Meksiko untuk mengirim lebih dari 6.000 tentara guna menguasai kembali wilayah tersebut.
Perlawanan Texas terhadap pasukan Meksiko yang terjadi antara bulan Oktober dan Desember 1835 menghasilkan beberapa kemenangan penting bagi pihak Texas. Keberhasilan ini sebagian besar disebabkan oleh serangan mendadak serta lemahnya koordinasi militer Meksiko dalam merespons pemberontakan.
Dalam serangkaian pertempuran ini, diperkirakan sekitar 350 tentara Meksiko dan 100 pejuang Texas gugur. Selain itu, secara diam-diam Amerika Serikat turut memberikan bantuan dengan mengirimkan pasukan untuk memperkuat posisi Texas.
Kemenangan-kemenangan awal ini menjadi titik balik dalam perjuangan Texas untuk meraih kemerdekaan sepenuhnya dari Meksiko. Peristiwa ini tidak hanya mencerminkan ketegangan antara pemukim Amerika dengan pemerintah Meksiko, tetapi juga menggambarkan pengaruh geopolitik Amerika Serikat dalam ekspansi wilayahnya di abad ke-19.
Singkatnya, artikel ini menunjukkan bagaimana migrasi yang awalnya bertujuan untuk memperkuat wilayah Meksiko, justru menjadi bumerang bagi Meksiko karena menyebabkan konflik yang berujung pada pemisahan Texas.
Dengan demikian, sejarah awal Texas tidak bisa dilepaskan dari dinamika para pemukim (imigran AS), kebijakan pemerintah, serta intervensi Amerika Serikat dalam mendukung gerakan separatis di wilayah tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI