Mohon tunggu...
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan Mohon Tunggu... Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta || Nasionalis-marhaenis || Adil sejak dalam pikiran..

"Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya," ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Migrasi, Konflik, dan Kemenangan Texas: Analisis Sejarah Awal Pemisahannya dari Meksiko

4 Maret 2025   12:00 Diperbarui: 3 Maret 2025   22:38 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak kemerdekaan Meksiko dari Spanyol pada tahun 1821, wilayah utara negara tersebut, khususnya Texas, merupakan daerah yang relatif jarang penduduknya. Pemerintah Meksiko, dalam upayanya untuk meningkatkan populasi dan ekonomi di kawasan tersebut, mulai mengizinkan migrasi warga Amerika Serikat ke Texas sejak tahun 1820-an.

Beberapa tokoh penting dalam kebijakan migrasi ini adalah Samuel Houston, Andrew Jackson, dan Stephen F. Austin, yang menyebarkan informasi tentang peluang untuk bermukim dengan "nyaman" di Texas di bawah kebijakan pemerintah Meksiko.

Menurut ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah Meksiko, para imigran Amerika yang ingin menetap di Texas, diwajibkan untuk memenuhi beberapa persyaratan, termasuk berpindah agama ke Katolik, menunjukkan integritas moral yang baik, memperoleh kewarganegaraan Meksiko, dan mengganti nama mereka ke dalam bahasa Spanyol.

Sebagai imbalan, masing-masing pemukim baru ini akan diberikan lahan seluas kurang lebih 16 kilometer persegi. Kebijakan ini berhasil menarik banyak pemukim, dan pada tahun 1829, populasi Texas pun dapat mencapai sekitar 18.000 orang.

Patung Jos Antonio Navarro di Texas, USA. (Sumber: PBS)
Patung Jos Antonio Navarro di Texas, USA. (Sumber: PBS)

Salah satu tokoh lokal yang mendapat keuntungan dari kebijakan ini adalah Jos Antonio Navarro, yang berhasil memperoleh lebih dari 100 kilometer persegi tanah pada tahun 1830.

Akan tetapi, kebijakan tidak mulus begitu saja. Meningkatnya jumlah pemukim Amerika di Texas, segera menimbulkan ketegangan antara para pemukim dari Amerika dan pemerintah pusat Meksiko.

Seiring berjalannya waktu, banyak pemukim mulai tidak mau mematuhi persyaratan yang ditetapkan, termasuk dalam aspek keagamaan (berpindah ke Katolik) dan kewarganegaraan.

Keputusan pemerintah Meksiko untuk tetap menggabungkan Texas dengan Coahuila serta pembatasan lebih lanjut terhadap imigrasi Amerika menyebabkan ketidakpuasan di kalangan pemukim. Melihat kondisi ini, Samuel Houston pun mengajukan permintaan bantuan kepada Amerika Serikat untuk mendukung upaya pemisahan Texas dari Meksiko.

Konflik akhirnya meletus pada bulan Oktober 1835, ketika pasukan Texas memulai menyerang garnisun militer Meksiko yang ditempatkan di daerah mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun