Mohon tunggu...
M Daffa Rafiecena
M Daffa Rafiecena Mohon Tunggu... Mahasiswa - Memberi inspirasi bukan sensasi

Lahir di Jakarta, traveler, culinary and movies lover, Mahasiswa Hukum, Sedang menata masa depan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keraton Bodong Side?

22 Januari 2020   20:11 Diperbarui: 24 Januari 2020   19:59 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.wowkeren.com

" Bergabunglah dengan sisi gelap nak, kita akan bersama mengalahkan kekaisaran seperti ayah dan anak...."

Begitulah ajakan yang dilontarkan Anakin Skywalker alias Darth Vader kepada Luke Skywalker yang baru saja syok atas tidak mengetahui bahwa musuh terbesarnya adalah ayahnya sendiri pada film Star Wars : The Empire Strikes Back.

Dark Side menjadi ciri khas utama pada Star Wars The Skywalker Saga sampai saat ini sebagai antagonist utama, dibentuk oleh Palpatine dengan mendirikan Galactic Empire, dan dibangkitkan kembali oleh Kylo Ren berganti menjadi First Order pada The Force Awakens.

Di Indonesia lain cerita, ada yang membangun kekaisaran sendiri salah satunya deklarasi pembentukan Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire, bersama juga anggota pasukannya yang disebut Stormtrooper dengan ciri khasnya dan mengklaim bisa menguasai dunia dengan membangun Deathstarnya.

Saya menyebut mereka sebagai awal terbentuknya Keraton Bodong side.

Mungkin kembalinya fenomena film Star Wars sekaligus ketidakpuasan janji palsu dibuat oleh birokrasi saat ini, menjadikan insipirasinuntuk membentuk kerajaan sendiri walau sudah seumur jagung akibat dibuat viral netizen sekitar, kemudian dimasukin berita, dan polisi dan pemerintah pun berterima kasih untuk mengungkap lebih dalam karena dapat dikhawatirkan adanya penipuan.


Rasa tidak puas
Terbentuknya keraton bodong side bukan hanya terinspirasi dari Dark Side dalam Star Wars, begitu juga serial laga seperti Games of Throne, atau Angling Dharma, atau juga akibat sering main mobile games genre warrior.

Prinsip awal terbentuknya kerajaan tanpa diketahui sejarah berasal dari halusinasi karena sudah merasa memiliki kekuatan atau ilham (sebut saja wangsit) untuk menyelesaikan permasalahan dinegara ini menjadi alasan terbitnya deklarasi kerajaan halu tersebut.

Padahal terdapat pula alasan lebih logis berdasarkan prinsip rasa ketidakpuasan kebutuhan ekonominya dan situasi politik saat ini.

Makanya mereka melakukan tipu-tipu dengan cara mendeklarasikan kerajaan imajinasi atas apa wangsit didapatkannya, agar calon pengikutnya mudah dibodohi atas ajakannya.

Totok Santoso sekaligus mengaku sebagai sultan Keraton Agung Sejagat yang membuat geger masyarakat Jawa Tengah termasuk pemda setempat, mengklaim bahwa beliau meneruskan dinasti kerajaan Majapahit sudah runtuh.

Jika dilihat lebih detail, istana yang digunakan ternyata rumah kontrakan, dan lahan untuk kandang ayam dijadikan situs sejarah, setelah dipikir mana ada raja setingkat presiden memilki istana juga seperti itu.

Kemudian kita sepatutnya curiga kenapa pengikutnya banyak, bagaimana mereka bisa melakukan pawai kerajaan ala-ala Inggris setiap minggu, kemudian kita tidak boleh mengetahui proses upacara dan cara kerja suatu keraton tersebut?

Sederhana saja, kita pun melihat bagaimana pengikutnya mudah terjerumus beginian, dan bayangkan seragam yang wajib didapatkan senilai 2 jutaan, kemudian iuran yang wajib disetor, ternyata oh ternyata sudah diketahui sumber penghasil mereka dengan niat sebenarnya memeras calon korban yang sudah bosan dengan akibat tirani politik yang dirasakan saat ini.

Kita juga bisa melihat keanehan dari lambang keraton tersebut, seperti memasukan lambang zionis yahudi, atlantis, nazi, dan hitam putih yin yang, karena mereka belum benar memahami arti lambang tersebut atau hanya sekedar keren-kerenan saja.

Paling mencengangkan lagi bahwa sang sultan bukan warga Purworejo melainkan warga Jakarta dengan hutang dimilikinya 3 miliyar lebih juga sempat mendirikan hal serupa pada sebelumnya, dan permaisurinya sendiri bukan istri sahnya.

Lain cerita dengan kekaisaran Sunda atau disebut Sunda Empire yang mengklaim bahwa setelah perang dunia kedua, Amerika harus mengembalikan kekuasaan dunia pada tanah Sunda, apalagi petinggi kekaisaran tersebut sensitif seolah-olah ngajak perang setelah disebutkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil bahwa pengikut kekaisaran tersebut banyak dihuni orang stress.

Saya bayangkan fenomena kerajaan fiktif terpecah dalam beberapa universe, lama-kelamaan dibuat juga akademi sendiri dibilang franchisenya Hogwarts dalam kumpulan film Harry Potter.

Serupa tapi tak sama
Pada intinya fenomena kerajaan fiktif terjadi dengan dua alasan yaitu : berasal dari halusinasi sendiri, keinginan membentuk ajaran baru, skema ponzi ditetapkan, atau bisa jadi semuanya.

Kita diingatkan pada kerajaan dengan ajaran yang membuat kita geleng-geleng kepala.

Kerajaan tersebut bernama Kerajaan Tahta Suci dipimpin oleh Lia Eden mengaku sebagai Rasul Kerajaan Surga karena mendapat wahyu dari Jibril dan Mesias sebelum terjadinya kiamat, bahkan beliau mengaku reinkarnasi bunda Maria yang dapat dipercaya auto masuk surga dari monas.

Masyaallah amit-amit jabang bayi...

Bodong side bukan hanya berbentuk kerajaan berdasarkan imajinasi, melainkan hanya menyebarkan ajaran sesatnya hingga investasi bodong sekalipun.

Contohnya selebritis seperti aktor Adi Bing Selamet, dan penyanyi Reza Artamevia sempat terjerumus dengan guru spiritualnya masing-masing, ajaran sesat padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi konon katanya dapat menggandakan uang dari berbagai negara, dan masalah paling klasik namun tak kunjung reda sampai ke akarnya, kasus investasi bodong terutama kasus Qnet yang sudah bertahan 15 tahun lebih belum terungkap dengan modus para agen memamerkan harta sebenarnya bukan miliknya membuat calon korban yang gila harta mudah terbujuk, akhirnya tercyduk juga.

Netizen lebih julid
Saya akui kalau kasus keraton bodong side hanya sebagai pengalihan isu sementara, namun justru anggapan tersebut bisa salah.

Netizen sekitar membuat isu tersebut saat kasus dan gosip dialami ekonomi dan birokrasi kita sedang hangat-hangatnya, walhasil langsung menjadi trending topic sampai diberitakan pada media massa dan membuat polisi dan pemerintah daerah langsung bertindak, walau terlihat ada sisi positifnya untuk mencegah terjadinya korban lagi.

Netijen warga +62 sekarang lebih julid dalam peristiwa manapun, bahkan lambe turah yang sudah dapat endorsan dimana-mana saja sudah kalah.

Gosip dan hoax (bisa saja) sebagai fakta yang tertunda.

Semoga artikel ini dapat membuat kita intropeksi diri, dan jangan ragu untuk kita bekerja keras bila mau mengubah Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun