Dikarenakan Jerman telah banyak kehilangan Suplai selama menguasai Stalingrad karena bertempur melawan Uni Soviet, Marsekal Paulus diberikan suplai dan juga bantuan pertahanan saat ia diekpung. Untuk suplai logistik operasi tersebut batal dikarenakan banyak pesawat Angkatan Udara Jerman tertembak jatuh oleh Senjata Anti Pesawat milik Uni Soviet yang dipasang di gedung-gedung yang berada di kota Stalingrad. Operasi Logistik ini dilakukan oleh Herman Goering. Sedangkan untuk perlindungan dari serangan balasan Uni Soviet Marsekal Von Manstein perintahkan oleh Hitler untuk melindungi Marsekal Paulus dari serangan Uni Soviet di kota Stalingrad. Sementara itu Zhukov meluncurkan Operasi Uranus kecil untuk melawan  untuk menghancurkan pertahanan Jerman di bagian selatan kota.
Suplai yang berkurang dikarenakan bantuan logistik dari Angkatan Udara mengalami banyak insiden pada akhirnya banyak Pasukan Angkatan Darat ke-6 yang berada di kota Stalingrad banyak yang kelaparan serta kurangnya amunisi karena minimnya suplai yang diberikan oleh Angkatan Udara Jerman. Pada 10 Junuari 1943 47 Divisi dari Uni Soviet melakukan penyerangan dari berbagai arah hingga garis depan pertahanan Jerman di Stalingrad kalah dengan banyaknya prajurit yang gugur dan akhirnya pada tanggal 22 Januari 1943 banyak Tentara Angkatan Darat ke-6 Jerman yang gugur dan kelaparan akibat kurangnya suplai dan Marsekal Paulus pun akhirnya menyerah dan ditangkap oleh tentara Angkatan Darat Uni Soviet.Â
Pertempuran Stalingrad ini akhirnya berakhir pada 2 Februari tahun 1943. Dalam pertempuran ini banyak korban jiwa yang berjatuhan. Tidak hanya tentara Jerman Nazi tetapi juga Uni Soviet yang justru mengorbankan kotanya dari serangan Jerman Nazi demi kepentingan nasional. Dalam pertempuran ini diperkirakan prajurit Jerman yang gugur sekitar 300.000 orang bersama dengan pasukan sekutunya yaitu Italia dan Rumania. Sedangkan pasukan yang ditawan oleh Uni Soviet di kampnya diperkirakan sekitar 91.000 orang dan juga ada sekitar 22 jenderal didalamnya.7 Sedangkan korban tentara Uni Soviet diperkirakan pasukannya gugur sekitar 1,000,000 jiwa dan sekurang-kurangnya 40.000 warga sipil tewas akibat serangan dari Pasukan Angkatan Darat Jerman. Pertempuran ini merupakan pertempuran paling mematikan dan berdarah selama Perang Dunia II jika dibandingkankan dengan Operasi Barbarosa yang terjadi hanya 1 tahun.8
C. Kesimpulan
Pertempuran Stalingrad merupakan pertempuran paling berdarah sepanjang sejarah Perang Dunia II dengan korban jiwa yang mencapai 1.000.000 jiwa. Pertempuran ini merupakan pertempuran paling berpengaruh dalam Perang Dunia II dimana pasukan Angkatan Darat Jerman berhasil memasuki kota Stalingrad dengan kekuatan militer dan juga pasukannya melalui berbagai proses dan pada akhirnya Jerman berhasil menguasai seluruh kantong-kantong yang ada di kota Stalingrad dan menghabisi seluruh pasukan Uni Soviet. Namun tidak hanya disitu Uni Soviet pun dengan strategi dan jumlah tentaranya yang jauh lebih banyak berhasil menghabiskan dan memukul mundur pasukan Jerman dan pasukan Sekutunya serta menangkap dan menawan Marsekal Paulus sang petinggi Satuan Angkatan Darat Jerman ke-6. Dalam sejarah baru hanya tercata satu-satunya Marsekal yang menyerah dan ditangkap secara hidup-hidup.
Referensi :
1. Beaver, Antony. Stalingrad. Penguin Books., 2007. Hal, 5.
2. Eder, Christoph. "Missing Men : World War II Casualities and Structural Change." The Austrian Center for Labor Economics and the Analysis of the Welfare State, 2014. Hal, 20
3. Editors,      History.Com.      Battle       of      Stalingrad.6       Juni,      2019.
https://www.history.com/topics/world-war-ii/battle-of-stalingrad   (Diakses   pada   7
November, 2020).