Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit, Owner www.nurterbit.com, Medsos: X @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG: @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com, aliemhalvaima@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mudik Ramadan Naik Kereta, Beginikah Rasanya?

20 Maret 2025   23:08 Diperbarui: 20 Maret 2025   23:31 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa belum seluruh jalur kereta Makassar - Pare-Pare belum rampung seluruhnya? Kalau itu pertanyaannya, saya harus bisik-bisik. Ssst.....Banyak oknum pejabat -- dari panitia pembebasan lahan untuk jalur kereta ini -- terlibat kasus korupsi dan sekarang sudah "nyantri" di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).


Naik Kereta Ke Surabaya, Sudah Terasa Seperti Lagi Mudik 


Seperti yang saya ungkapkan di atas, mudik Ramadan menggunakan kereta dari Jakarta ke Makassar, masih sesuatu yang mirip "orang mimpi di siang bolong". Tapi meski begitu, saya membayangkan orang mudik dengan kereta, seperti ketika pernah naik kereta dari Bekasi ke Surabaya.

Sekitar 7 bulan lalu, tepatnya November 2024 Saya menikmati perjalanan mengunakan kereta "Kertajaya" kelas bisnis. Pertimbangannya, ingin merasakan bagaimana serunya naik kereta di malam hari, disamping agar tidak terlambat tiba di Surabaya mengikuti satu acara kongres organisasi advokat.

Kami rombongan, bertiga dengan teman. Saya, Rizky dan Cholil. Tapi dua orang berangkat dari Stasiun Senen Jakarta Pusat, sementara saya naik dari Stasiun Bekasi sesuai domisili tempat tinggal. Tujuan akhir kami adalah Stasiun Pasar Turi, Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Dengan sistim pembelian tiket kereta yang lebih praktis seperti sekarang ini, tidaklah sulit. Apalagi Lansia (lanjut usia) seperti saya yang sudah berusia 65 tahun. Sungguh sangat terbantu dengan layanan aplikasi KAI Access yang telah memberikan potongan harga 20 persen untuk penumpang lanjut usia. 

Dua teman saya sampai iri, sebab harga yang saya bayar untuk naik KA Kertajaya dapat potongan sebagai warga Lansia. "Enak dong jadi Lansia, dapat potongan harga. Berarti kalau nanti kita pulang dari Surabaya ke Jakarta, dapat potongan lagi dong..hehe...," kata Rizky.

Saat naik ke gerbong KA Kertajaya di Stasiun Bekasi, saya harus mencari dimana kursi yang diduduki oleh kedua teman tadi, yang ternyata berbeda gerbong. Maka komunikasipun dilakukan. Apalagi hari itu, penumpang di gerbong belum ramai jadi kami bisa pindah gerbong agar tidak terpisah.

Suasana dalam gerbong, terasa nyaman. Bersih dan rapi, kursinya empuk dan lega. Menurut Rizky, orang Minangkabau dan beristri orang Jawa, dia mengaku sudah terbiasa menggunakan kereta saat pulang ke kampung istrinya.

"Kalau kebetulan gak mudik ke Padang, saya pilih naik kereta ketika harus gantian mudik ke kampung istri di Jawa," kata Rizky. Saya yang orang Makassar, dan Cholil yang orang Gorontalo, hanya mengangguk-angguk.

Menurut Rizky, sejak Direktur PT KAI dijabat oleh Didiek Hartantyo, katanya, sangat terasa adanya upaya inovasi menjadikan PT KAI lebih maju. Misalnya kebersihan semua kereta api selalu terjaga, dan menu-menu makanan dari restorasi kereta api juga bervariasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun