Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit, Owner www.nurterbit.com, Medsos: X @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG: @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com, aliemhalvaima@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbagai Kisah Tentang Si Buah Durian

18 Februari 2025   10:06 Diperbarui: 18 Februari 2025   10:33 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bang Nur Terbit berburu durian (foto dok pribadi)

Festival Durian yang digelar di Gedung Juang 45, Jl. Sultan Hasanudin No.39, Mekarsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat berakhir setelah berlangsung dua hari Sabtu hingga Minggu 15-16 Februari 2025.

Festival Durian ini berlangsung semarak dihadiri kunjungan masyarakat. Pasalnya, berbagai atraksi budaya khas Betawi Bekasi ditampilkan, juga lomba makan durian, lomba karaoke dan fashion show.

Khusus untuk lomba makan durian syarat peserta lomba harus periksa kesehatan dulu. Tensi darah tinggi apa tidak. Kalau tinggi maka tidak boleh ikut lomba makan durian.

"Saya nekat mau lomba makan durian dan lomba karaoke. Tapi hasil pemeriksaan kesehatan, ternyata tensi darah saya cukup tinggi. Jadi gagal deh lomba makan durian. Tinggal satu andalan saya, yaitu lomba karaoke," kata Ari, salah seorang peserta lombankepada Bang Nur di lokasi.

Di hari pertama Sabtu 15 Februari 2025, Festival Durian dibuka Penjabat (PJ) Bupati Bekasi Dedy Supriyadi MM, didampingi Ketua DPRD Kabupaten Bekasi Ade Sukron, S.H.I. , M.Si, Danramil Mayor CJI Salih, mewakili Danrem Bekasi dan wakil Kapolres Bekasi, LSM, komunitas Perempuan LIRA, undangan dan masyarakat Bekasi.

Ketua Panitia Festival Durian, Haji Damin Sada, tokoh Bekasi mengakui bahwa acara Festival Durian ini awalnya hanya iseng-iseng saja. Tapi ternyata bersambungan dengan program pemerintah, dalam hal ini Presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan nasional. 

Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi saat membuka Festival Durian (foto Nur Terbit)
Pj Bupati Bekasi Dedy Supriyadi saat membuka Festival Durian (foto Nur Terbit)

"Terus terang, dari dulu Bekasi itu 'nyohor' (kesohor) dengan buah durennya. Semoga Bupati terpilih lebih peduli kelestarian budaya Bekasi, terutama buah durennya agar duren Bekasi bisa lebih baik lagi," tambah Damin, yang juga Ketua Ormas Jajaka.

Sementara Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Ade Sukron mengapresiasi adanya Festival Durian yang mukanya hanya berawal dari obrolan kecil.

"Bekasi dari dulu, kebetulan saya dari Babelan, untuk sampai ke Setu nyari durian, masih bawah ikan dari Muara Gembong. Sekarang ini masyarakat kita di Bekasi sangat beragam. Karena itu perlu dijaga dengan baik," kata Ade.

Ketua KPU Kabupaten Bekasi Ali Rido memastikan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bekasi terpilih hasil Pilkada 2024 Ade Kuswara Kunang-Asep Surya Atmaja, dilantik 20 Februari 2025 oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Harapan yang sama disampaikan oleh Penjabat (PJ Bekasi), Dedy Supriyadi MM akan digelarnya Festival Durian ini. Menurutnya ini menjadi tugas semua pihak, bukan hanya pemerintah yang harus menjaga kelestarian budaya dan hasil seni. Termasuk hasil buah durian.

"Bekasi memiliki pontensi besar dalam  memproduksi buah durian dan telah memberi manfaat ekonomi kepada masyarakat. Karenanya perlu untuk lebih mencintai buah durian dan hasil buah lainnya demi membangun kesadaran untuk pertanian lokal," kata Deddy.

"Saya mendukung dengan adanya event seperti Festival Durian ini. Sehingga akan menggairahkan bagi UMKM, juga petani yang giat menghasilkan buah  Nusantara dan Bekasi dengan buah duriannya," kata Deddy memberi semangat. 

Durian di ajang festival (foto dok Nur Terbit)
Durian di ajang festival (foto dok Nur Terbit)

Bagaimana Sejarah Durian Itu?

Durian itu ternyata berasal dari Kalimantan, Indonesia, dan Semenanjung Malaysia. Durian telah menjadi buah yang terkenal di Asia Tenggara sejak lama. 

Dari penulusuran Bang Nur, menemukan pernyataan para ahli yang sudah sepakat bahwa Kalimantan adalah pusat asal durian, meskipun lokasi spesifik di pulau tersebut belum diketahui secara pasti. 

Tapi durian sudah menyebar ke berbagai wilayah di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Thailand, dan Malaysia. Durian memiliki banyak nama lokal, seperti duren di Jawa, kadu di Sunda, dan duriang di Sulawesi. Hebatnya, durian disebut buah yang kaya akan nutrisi dan antioksidan. 

Sejarah durianntelah ada dalam masyarakat Asia Tenggara selama berabad-abad dan telah menjadi lambang kekayaan alam daerah ini. Durian dikenal dengan nama King of Fruit atau Rajanya Buah. 

Durian tumbuh di sekitar khatulistiwa hingga ketinggian 800 mdpl. Buah ini mudah ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, seperti di Pulau Jawa, Sumatera, Lombok hingga Papua. 

Sekali waktu sesuai sejarahnya, durian konon kabarnya pernah menjadi bahan bakar kereta lori di kebun-kebun milik pemerintahan Inggris di Kalimantan. 

Durian pernah juga menjadi inspirasi sehingga ada nama latin durian, yaitu durio zibethinus, yang diciptakan oleh ahli botani dari Swedia, Carl Linnaeus. 

Nama durian sendiri jelas diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan menyerupai duri yang berlekuk-lekuk tajami.

Lalu apakah buah durian asli dari Indonesia? Durian merupakan buah asli Indonesia yang memang tumbuh di wilayah tropis, dan dikenal dengan nama King of Fruit atau Rajanya Buah.

Penemu buah durian berdasarkan referensi Eropa, yaitu paling awal yang diketahui tentang durian adalah catatan Niccol de' Conti , yang bepergian ke Asia Tenggara pada abad ke-15.

Kemudian diterjemahkan dari bahasa Latin yang digunakan Poggio Bracciolini untuk mencatat perjalanan de Conti: "Mereka [masyarakat Sumatera] memiliki buah hijau yang mereka sebut durian, sebesar semangka.


Di Indonesia sendiri, ada banyak buah asli di antaranya durian, manggis, jambu biji, salak, rambutan, dan belimbing. 

Durian : buah tropis dan eksotis.

Manggis : mudah dikenali karena warnanya ungu kehitaman.

Jambu biji : manis dan segar.

Salak : buah dengan daging kenyal dan rasa manis yang banyak ditemukan di Jawa.

Rambutan : buah asli Indonesia yang populer.

Belimbing : bentuknya unik dan rasa manis dan asam yang menyegarkan.

Kelengkeng : mudah dikenali dengan bentuknya bulat dan kulit berwarna coklat muda.

Lobi-lobi : berbentuk bulat, merah, dan kecil yang berasal dari Asia tropis, tepatnya Pulau Jawa, Maluku, dan Papua 

Menteng : bentuknya seperti duku dan sering disebut sebagai buah kemundung atau kepundung 

Kesemek : bentuk bulat, berwarna kuning, dan terdapat bagian putih di area kulit luar.

Selain buah-buahan di atas, Indonesia juga banyak memproduksi jeruk siam, pepaya, alpukat, nangka, dan lainnya. 

Durian (bentuk tidak baku: duren) adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara dan tumbuh di seluruh Pulau Sumatra.

Penamaan buah ini mengacu pada buahnya yang berbentuk bulat atau lonjong dengan ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri sehingga disebut durian.

Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit). Daging buahnya berwarna kuning pucat, bertekstur lunak, memiliki rasa manis dan aroma menyengat.

Durian juga adalah buah yang kontroversial karena meskipun banyak orang yang menyukainya, tetapi sebagiannya kurang suka dengan aromanya.

Demikianlah sedikit cerita durian yang coba dikisahkan ulang oleh Bang Nur Terbit. Semoga bermanfaat. Salam.

Nur Terbit

Gedung Juang 45 Tambun Bekasi. Lokasi tempat berburu durian selama dua hari (foto dok Nur Terbit)
Gedung Juang 45 Tambun Bekasi. Lokasi tempat berburu durian selama dua hari (foto dok Nur Terbit)

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun