Mohon tunggu...
Dade Saripudin
Dade Saripudin Mohon Tunggu... -

Saya bekerja sebagai pendamping KOTA TANPA KUMUH, Sub TA Pelatihan NMC-2 NSUP

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Punokawan, Srikandi dan Arjuna Jadi Ajang Selfie

8 September 2014   15:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:19 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi itu, Senin, 18 Agustus 2014 suasana Kantor Korkot PNPM Mandiri Perkotaan Karanganyar tampak begitu sibuk. Di ruang tengah, tampak beberapa fasilitator sedang dirias. Sementara yang lainnya sibuk mempersiapkan perlengkapan penunjang. “Pak Topo, persis semar. Cuma sayang perut dan pantatnya kurang besar,” ujar salah satu personel fasilitator mengomentari hasil riasan Sutopo. Kesibukan personel PNPM Karanganyar ternyata dalam rangka karnaval memperingati hari kemerdekaan ke-69 Republik Indonesia  yang dilaksanakan oleh Pemda Karanganyar. Satu per satu personel PNPM selesai dirias. Sutopo disulap menjadi Semar, Winda berubah menjadi Petruk, Mela menjadi Gareng, Susilo menjadi Bagong. Sedangkan Dhanti dan Wisnu menjadi Srikandi dan Arjuna. Sementara Koordinator Kota (Korkot) Karanganyar Dade Saripudin, dirias menggunakan pakaian adat Jawa, menjadi Sang Dalang.

Suasana persiapan karnaval di Koorkot menjadi Punokawan Kantor Koorkot Karanganyar, Tim [Dok. Dade Saripudin, PNPM-MP] Dalam karnaval kali ini, sesuai dengan tema karnaval, yakni kreativitas seni dan budaya, PNPM Perkotaan menampilkan tokoh Punokawan, Srikandi dan Arjuna. Kemudian para tokoh ini, akan bergabung dengan FKA BKM Kecamatan dan Kabupaten, serta Bappeda. Dalam sebuah pementasan wayang, biasanya kemunculan tokoh Punokawan sangat ditunggu-tunggu oleh penonton. Tingkah laku dan ucapan mereka hampir selalu mengundang tawa penonton. Selain sebagai penghibur dan penasihat, adakalanya mereka juga bertindak sebagai penolong majikan mereka di kala menderita kesulitan. Hal yang paling khas dari keberadaan panakawan adalah sebagai kelompok penebar humor di tengah-tengah jalinan cerita. Tak heran, bila tingkah laku “Punokawan PNPM” menjadi daya tarik dan mengundang gelak tawa orang. Baru saja selesai dihias, di depan kantor anak-anak kecil yang sedang bermain di sekitar kantor langsung mendekat dan minta difoto bersama. Namun ada juga anak kecil yang malu-malu mendekati Punokawan. Bahkan, saat menunggu keberangkatan ke kantor Bappeda, para Punokawan seringkali melempar candaan yang mengundang tawa fasilitator di kantor. Tak ayal, kejadian tersebut terus diabadikan oleh fasilitator, bahkan mereka “selfie” bersama Punokawan. Rombongan Karnaval dari PNPM Mandiri Perkotaan, selain dari Tim Korkot yang menampilkan Punokawan, Srikandi dan Arjuna, ada juga rombongan dari Forum Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) tingkat kecamatan. FKA BKM Kecamatan Karanganyar menggunakan pakaian Hancincau, FKA Kecamatan Colomadu menggunakan pakaian Ketoprak, FKA Kecamatan Jaten menggunakan pakaian Beskap Landung, FKA Kecamatan Kebakkramat menggunakan pakaian petani, FKA Kecamatan Tasikmadu menggunakan pakaian Beskap Jawi Jangkep, sedangkan fasilitator pendukung menggunakan “pakaian kebesaran” PNPM Karanganyar.
Guna memeriahkan suasana rombongan Karnaval, PNPM Karanganyar menampilkan kesenian tradisional Reyog Pentul Tembem dari Desa Suruh Kecamatan Tasikmadu, pimpinan Koordinator BKM Suruh Suyatmo. Tepat pukul 13.00 WIB rombongan karnaval nomor urut satu dilepas dari garis start alun-alun Karanganyar menuju podium kehormatan di depan rumah dinas Bupati Karanganyar, yang berjarak sekitar 1,5 - 2 km. Rombongan PNPM Mandiri Perkotaan yang tergabung dalam kontingen Bappeda Karanganyar mendapatkan nomor start 16. Sekira pukul 15.00 WIB rombongan PNPM mulai bergerak dari garis start. Rombongan yang berjumlah kurang lebih 150 orang mulai berjalan secara perlahan. Pentul tembem terus menerus berbunyi sambil beraksi. Sementara yang lain mengikuti di belakangnya. Ribuan masyarakat berjejal di pinggir jalan sepanjang start sampai finish menyaksikan rombongan karnaval. Selama perjalanan PNPM membentangkan spanduk yang berisi gambar kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan dan program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK), serta membawa banner bertuliskan, “Belum Peduli Kalau Belum Jadi Relawan”. Kehadiran Punokawan, Srikandi dan Arjuna dalam karnaval tersebut, sedikit membawa suasana berbeda. Tidak sedikit paparazzi mengabadikan keberadaan mereka. Bahkan, banyak masyarakat meminta Punokawan, Srikandi dan Arjuna berpose bersama mereka. Bahkan, Punokawan sering kali membuat tersenyum rombongan gegara merengek minta es krim ke bapaknya, Semar, tapi tidak pernah dibelikan. Tidak terasa rombongan berjalan hampir dua jam, akhirnya sampai pula di areal podium kehormatan bupati, wakil bupati, pimpinan dewan dan kepala SKPD. Pada kesempatan tersebut, PNPM memberikan sebuah vandal kenang-kenangan kepada Bupati dan Wakil Bupati Karanganyar. Pada kesempatan tersebut, bupati mengucapkan terima kasih kepada PNPM atas keikutsertaannya dalam kegiatan karnaval memperingati hari kemerdekaan yang ke-69 tahun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun