Mohon tunggu...
Dadan Zaliluddin
Dadan Zaliluddin Mohon Tunggu... Dosen Informatika Universitas Majalengka

Dosen Informatika Universitas Majalengka berfokus pada penelitian Multimedia, Pengolahan Citra Digital, Game Development, Grafika Komputer.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Lidah Bukan Sekedar Indra Perasa, Tapi Kunci Canggih Mengungkap Identitas !

11 September 2025   09:21 Diperbarui: 11 September 2025   09:21 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Biomtric dengan pola sidik unik  yang ada di Lidah manusia  (Sumber: Generate AI)

Apakah anda pernah menonton film Black Panther(2018) Buatan Studio Marvel disana setiap orang Wakanda Bisa memasuki wilayah wakanda dengan identitas yang ada dilidah mereka atau Apakah Anda pernah membayangkan bahwa organ kecil yang selama ini kita kenal sebagai indera perasa utama lidah ternyata menyimpan rahasia besar yang dapat merevolusi dunia keamanan dan identifikasi? Jauh melampaui kemampuan mengecap rasa manis, pahit, asin, dan asam, lidah manusia kini menjadi subjek penelitian menarik di bidang biometrik, menjanjikannya sebagai "sidik jari" baru yang tak kalah unik dan sulit dipalsukan.

Melampaui Sidik Jari dan Wajah: Keunikan Tak Terbantahkan pada Lidah

Kita sudah terbiasa dengan teknologi biometrik seperti sidik jari, pengenalan wajah, atau pemindaian iris mata untuk mengamankan data dan akses kita. Namun, setiap metode memiliki keterbatasannya. Bagaimana jika ada fitur biometrik lain yang lebih sulit dimanipulasi dan tetap unik sepanjang hidup? Jawabannya ada pada lidah kita sendiri.

Percaya atau tidak, setiap lidah manusia memiliki pola, bentuk, dan tekstur permukaan yang sangat spesifik dan berbeda. Ini bukan hanya tentang ukuran atau bentuk umum lidah, tetapi juga meliputi:

  1. Bentuk Geometris Unik: Dari kontur hingga ujung lidah, setiap orang memiliki morfologi yang khas.
  2. Pola Tekstur Mikroskopis: Permukaan lidah dipenuhi papila (tonjolan kecil yang mengandung kuncup pengecap) dan alur-alur yang membentuk pola rumit. Pola-pola ini, layaknya guratan pada sidik jari, tidak pernah sama antara satu individu dengan individu lainnya.
  3. Vaskularisasi Internal: Jaringan pembuluh darah di bawah permukaan lidah juga membentuk pola unik yang dapat digunakan untuk identifikasi.

Yang paling menakjubkan, penelitian menunjukkan bahwa pola-pola ini bahkan berbeda pada kembar identik. Ini adalah bukti kuat yang mendukung klaim keunikan lidah sebagai identifikasi biometrik yang andal.

Peran Komputasi Visual: Membaca Rahasia Lidah

Lalu, bagaimana cara kerja teknologi ini? Di sinilah bidang Komputasi Visual dan Multimedia yang saya tekuni berperan penting. Untuk "membaca" identitas dari lidah, kita tidak bisa hanya menggunakan mata telanjang. Kita memerlukan teknologi canggih untuk menangkap dan menganalisis detail terkecil:

  • Akuisisi Citra Resolusi Tinggi: Langkah pertama adalah mendapatkan gambar lidah yang sangat jelas dan detail. Ini melibatkan penggunaan kamera khusus dengan resolusi tinggi dan pencahayaan terkontrol (misalnya, pencahayaan terstruktur atau inframerah) untuk menyorot setiap lekukan dan tekstur tanpa distorsi.
  • Ekstraksi Fitur Kompleks: Setelah gambar diperoleh, algoritma Komputasi Visual canggih akan bekerja. Mereka memindai gambar lidah untuk mengidentifikasi dan mengukur ribuan titik data yang membentuk pola unik. Ini bisa termasuk algoritma untuk mendeteksi tepi, menganalisis tekstur (misalnya, menggunakan metode Local Binary Pattern atau Gray Level Co-occurrence Matrix), hingga memetakan bentuk geometris lidah secara keseluruhan.
  • Pencocokan Pola Cerdas: Fitur-fitur yang diekstrak kemudian diubah menjadi "template" digital yang unik. Template ini kemudian dibandingkan dengan database yang ada. Jika ada kecocokan yang presisi, identitas individu dapat dikonfirmasi dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Potensi Tanpa Batas: Dari Smartphone hingga Forensik

Meskipun masih dalam tahap penelitian dan pengembangan, potensi aplikasi teknologi sidik lidah sangatlah luas dan menjanjikan:

  • Keamanan Digital Masa Depan: Bayangkan jika suatu hari kita bisa membuka smartphone, laptop, atau bahkan mengakses akun bank hanya dengan menjulurkan lidah sebentar ke arah sensor. Ini bisa menjadi lapisan keamanan tambahan yang lebih sulit diretas.
  • Identifikasi Forensik yang Tak Tergantikan: Dalam skenario bencana massal atau kejahatan di mana sidik jari atau catatan gigi sulit didapatkan, sidik lidah bisa menjadi alat identifikasi yang krusial bagi tim forensik.
  • Akses Fisik Aman: Penggunaan untuk kontrol akses di area-area sensitif atau fasilitas keamanan tinggi juga sangat mungkin.

Mengatasi Tantangan dan Menatap Masa Depan

Tentu saja, pengembangan teknologi ini tidak lepas dari tantangan. Masalah seperti kenyamanan pengguna (tidak semua orang nyaman menjulurkan lidahnya di depan umum), potensi perubahan tampilan lidah karena makanan atau penyakit sementara, serta pengembangan perangkat keras yang ringkas dan higienis, masih terus menjadi fokus penelitian.

Namun, sebagai seorang peneliti di bidang ini, saya optimis. Dengan kemajuan pesat dalam Komputasi Visual dan Kecerdasan Buatan, solusi-solusi inovatif untuk tantangan ini pasti akan ditemukan.

Lidah kita bukan lagi sekadar organ untuk makan dan berbicara. Di dalamnya tersimpan keunikan yang tak terhingga, menunggu untuk diungkap oleh teknologi. Masa depan identifikasi biometrik mungkin akan semudah menjulurkan lidah. Sebuah era baru keamanan dan pengungkapan identitas yang lebih canggih sedang menanti kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun