Menurutnya, mungkin tersimpan jawaban mengapa kasus Covid-19 di Bali relatif lebih lambat dibandingkan wilayah lain.
Hal tersebut diiyakan Gubernur Bali I Wayan Koster. Ia mengatakan meski tidak menerapkan PSBB, namun penanganan Covid-19 di Bali menunjukkan hasil yang lebih terkendali.
Padahal, sebelumnya berbagai pihak sangat mengkhawatirkan Bali akan terancam Covid-19. Sebab Bali sebagai destinasi wisata dunia terbesar di Indonesia.
Sementara itu, Mcbeth dari Asia Times menulis keheranannya melihat di Bali tak ada cerita luapan pasien di rumah sakit. Peningkatan jumlah yang tajam di krematorium atau bukti lainnya yang bisa menunjukkan merajalelanya virus ini di pulau itu juga tak tampak.
"Padahal dari 4,2 juta populasi di Pulau Dewata, ribuannya adalah warga negara asing. Lambatnya kasus Covid-19 di Bali pun disebut sebagai fenomena 'kekebalan yang misterius'," tulis media asing itu.
Bagaimana cara orang Bali mempertahankan diri dari wabah penyakit menjadi menarik. Mengingat pulau itu adalah tujuan wisata dari seluruh dunia.
Ditambah lagi, berdasarkan keterangan Mcbeth, jumlah kedatangan wisatawan Tiongkok ke Bali meningkat sebesar 3 persen pada Januari 2020. Itu adalah bulan yang sama ketika Wuhan menetapkan kebijakan lockdown.
"Tetapi sejauh ini, fakta menunjukkan hal yang kontras berbeda," lanjut Koster dalam keterangan tertulis, Senin (4/5/2020) malam.
Ada 3 indikator yang dijadikan Koster untuk menilai Bali mampu mengendalikan wabah ini.
Pertama yakni rata-rata penambahan pasien positif Covid-19 per hari di Bali sebanyak 7 orang. Jumlah ini lebih rendah daripada DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Banten.
Dari data juga menunjukkan pasien positif Covid-19 di Bali sebagian besar dari luar negeri yakni 54 persen. Sedangkan kasus di provinsi lain, pasien positif sebagian besar merupakan transmisi lokal.
Kedua, persentase kesembuhan pasien positif Bali mencapai sekitar 58.67 persen yang paling tinggi di Indonesia. Bahkan jauh diatas rata-rata nasional (16.86 persen) dan Global/Dunia (32.10 persen).