Membaca pernyataan salah satu  lembaga survei  yang merilis bahwa  PNS lebih memilih Prabowo daripada Jokowi, mengingatkan saya pada seorang teman yang mempunyai pekerjaan sebagai Aparat Sipil Negara. Teman saya ini sudah hampir tiga puluh tahun mengabdi sebagai pelayan masyarakat tersebut. Berarti sudah mencicipi kinerja dan kebijakan beberapa  presiden beliau ini.
Pengalaman saya berinteraksi dengan sang ASN ini tidak  membenarkan pendapat  lembaga survei tadi. Ini hanya pendapat salah satu dari jutaan ASN yang ada di negeri ini.
Begini ceritanya:
"Pusing aku,"keluh sang teman yang ASN itu.
"Kenapa?"tanyaku.
"Pusing sekali jadi PNS di zaman Jokowi ni."
"Oh ya?"
"Aku ini sudah lewati banyak presiden, tapi baru di zaman presiden Jokowi inilah, aku merasa capek sekali."
"Capek kenapa?"kejarku,"Zaman Jokowi 'kan enak. Memang  tidak pernah naik gaji, tapi ada gaji tiga belas dan empat belas setiap tahunnya. Meskipun kata banyak orang kebijakan ini kebijakan rayuan, tapi, di bulan ini,  nyicip kenaikan gaji, kan?"
"Ini bukan soal pendapatan. Toh, Â setiap presiden pasti akan menaikkan gaji PNS,"jawabnya,"tapi ini soal pekerjaan."
"Bukannya santai pekerjaan PNS?"