Mohon tunggu...
DAB DICKY
DAB DICKY Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hubungan Antar Negara

25 September 2018   17:48 Diperbarui: 25 September 2018   17:49 1916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hubungan antar sebuah negara sangat perlu di lakukan, karena untuk menjaga perdamaian dan kedaulatan sebuah negara agar tidak terjadinya konflik antar negara yang mengakibatkan kerugian baik sektor ekonomi bahkan sampai memakan banyak korban akibat konflik tersebut. Bahkan negara lain yang berada dekat dengan Negara tersebut atau bahkan negara yang saling dukung akan mendapat dampaknya.

Seperti halnya perang dunia 1 yang terjadi pada tahun 1914-1918 yang memakan banyak korban. Pada awalnya sejarah terjadinya perang tersebut antara Austria dengan Serbia dengan melibatkan antara blok sentral dengan blok sekutu. Seperti Austria di dukung oleh Jerman dengan tujuan menyatakan perang dengan prancis, sedangkan Serbia di dukung oleh prancis dan rusia.

Pada tanggal 4 agustus 1914 Jerman menyerang prancis dengan cara menerobos belgia dan perancis di beri bantuan oleh Inggris dan menyatakan perang dengan Jerman. Terhitung dalam waktu 1 mingu sudah 5 negara yang terlibat perang antara Austria dengan Serbia dan setelah itu memicu terjadinya perang besar-besaran.

Setelah perang dunia 1, pada tahun 1939 terjadi perang dunia 2 yang berlangsung sampai tahun 1945. Perang dunia 2 ini, melibatkan banyak negara di dunia. Perang ini memakan banyak korban jiwa kurang lebih sampai 70 juta nyawa melayang dalam peperangan ini. Dampak yang di rasakan begitu banyak dalam sejarah dan memakan banyak korban akibat senjata nuklir.

Setelah Perang Dunia Kedua berakhir, dunia seolah-olah mempunyai dua negara adi kuasa yang baru yaitu Amerika serikat dan Uni soviet. Fenomena ini dikenal dengan istilah kekuasaan bipolar, dimana terdapat dua negara yang berperan sebagai negara superpower. Kaplan sendiri mengartikan bipolaritas adalah suatu fungsi pemilikan nuklir oleh dua negara superpower yang berjaya pada saat itu, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. (Theodore A.Coulumbis & James H.Wolfe.1990:55)

Namun kedua negara tersebut mempunyai paham yang berbeda yaitu Uni Soviet tertuju oleh paham komunis sedangkan Amerika Serikat liberalism. Selanjutnya yang terjadi ialah perang dingin atau ketegangan atas konflik dan perebutan supremasi serta perbedaan ideologi, antar blok barat yang di pimpin oleh Amerika Serikat sedangkan blok timur di pimpin Uni Soviet.

Dari sejarah fase perang dunia 1 hingga perang dunia 2 sampai perang dingin sudah terjadi hubungan internasional sebagaimana sebuah studi didalam kebenarannya setelah perang dunia I. Walaupun pada awal subjek pembahasan yang didiskusikan pada tahun-tahun pertama berada pada posisi yang diluar jangkauan dari kenyataan politik pada tahun itu seperti dipahami dengan teori usang (Knutsen 1997, p. 211).

Hubungan internasional itu sendiri bertujuan untuk memacu dalam pertumbuhan ekonomi setiap negara, memperlancar hubungan ekonomi antar negara, memenuhi suatu kebutuhan warga negaranya, membuka peluang dalam pemasaran produk dalam negeri ke luar negeri, menjalin sebuah kerja sama dibidang politik, ekonomi, sosial dan budaya, menjalin hubungan internasional antar negara yang bersangkutan, menciptakan sebuah keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat di dunia, menciptakan rasa saling pengertian antar bangsa dalam membina dan menegakan suatu perdamaian.

Kesimpulannya ialah menurut para tradisionalis menyatakan bahwa hubungan internasional serupa dengan diplomasi dan strategi dan kerja sama dan konflik / secara lebih sederhana hubungan internasional merupakan studi atas perang dan damai. Sementara menurut Raymond Aron hubungan internasional merupakan hubungan antar unit politik yang masing-masing mengklaim sendiri berhak menentukan keadilan serta menjadi penergah bagi keputusan untuk berperang atau bukan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun