Dibuat Oleh: Rizka Rachmawati
Mata Kuliah: Manajemen Strategi
Dosen Pengampu: Dr.H.Syaeful Bahri, S.Ag,MM,CHCM.
Jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Dalam dunia bisnis yang penuh persaingan, banyak perusahaan berlomba-lomba menjadi yang terbaik. Mereka saling sikut dalam pasar yang sudah jenuh, menawarkan produk serupa, bersaing harga, dan berharap bisa merebut pangsa pasar pesaing. Inilah yang disebut dengan Red Ocean Strategy lautan merah yang dipenuhi darah akibat persaingan yang brutal.
Namun, di balik hiruk pikuk kompetisi itu, muncul pendekatan yang lebih visioner, yaitu Blue Ocean Strategy. Konsep ini diperkenalkan oleh W. Chan Kim dan Renée Mauborgne, yang menyarankan agar perusahaan keluar dari lautan merah dan menciptakan lautan biru ruang pasar baru yang belum tergarap, di mana kompetisi menjadi tidak relevan. Strategi blue ocean digunakan untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan menciptakan produk inovatif, sehingga mampu menembus pasar yang diabaikan oleh pesaing.
Dalam Islam, semangat inovasi dan penciptaan nilai baru juga ditegaskan dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman:
“Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu dalam keadaan mudah dimanfaatkan. Maka jelajahilah segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (Q.S. Al-Mulk: 15)
Ayat ini tidak hanya memerintahkan manusia untuk menjelajah secara fisik, tetapi juga mengandung pesan untuk terus mencari potensi, peluang baru, dan tidak terpaku pada satu cara atau satu jalan.
Dalam konteks bisnis, ayat ini menegaskan bahwa kita tidak boleh berhenti pada pasar yang sudah ada. Kita harus berani mengeksplorasi ruang baru, menciptakan nilai baru, dan membuka pintu-pintu rezeki yang belum dijamah orang lain. Blue Ocean Strategy sejalan dengan semangat ayat ini, yaitu keluar dari zona lama, membuka wilayah baru yang lebih luas.