Mohon tunggu...
Cyntia William
Cyntia William Mohon Tunggu... Lainnya - Someone who try to entertain others by some contents

hope the best :)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kupas Penyebab Masalah Tsunami Covid-19 India

14 Mei 2021   16:37 Diperbarui: 14 Mei 2021   21:09 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perdana Menteri India, Modi (sumber: news18.com)

                    

Penyebaran virus covid-19 di India semakin berkembang pesat. Berdasarkan data dari REUTERS, website yang mencatat jumlah kasus covid-19 di dunia menyampaikan bahwa jumlah kasus covid-19 di India telah mencapai sebanyak +- 18 juta dengan penambahan kasus setiap hari sebanyak 375 ribu. Pada bulan April tahun 2021 ini jumlah kasus covid di India juga telah memecahkan rekor terbaru, yakni telah menembus angka 184.372 kasus. Perkembangan kasus covid-19 yang semakin meningkat di India ini, seolah menjadi tsunami yang telah menelan banyak jiwa hingga mencapai angka 4000 korban (updated data from graphics.reuters.com, 14 Mei 2021).

Grafik Kasus Positif Covid-19 Harian di India sumber: timesofindia.com)
Grafik Kasus Positif Covid-19 Harian di India sumber: timesofindia.com)
                Kenaikan jumlah kasus covid tersebut dapat hadir karena adanya penurunan jumlah kasus positif yang sempat terjadi pada bulan Oktober 2020 hingga bulan Febuari 2021, yaitu dari angka 80.000 turun menjadi sekitar 10.000 kasus (timesofindia.com, 2021). Angka penurunan tersebut mengakibatkan sikap dan perilaku masyarakat India menjadi abai terhadap penyebaran virus covid-19 di sekitarnya. Pemerintah juga menganggap bahwa penurunan angka tersebut merupakan penanda bagi berakhirnya pandemi  covid-19 di India. V Raman Kutty, seorang epidemologi dan ketua organisasi nirlaba Health Action by People (HAP) mengatakan bahwa pemerintah menganggap penyebaran virus covid-19 dalam masyarakat mulai berakhir, bahkan beberapa politisi juga membuat statement bahwa Negara India telah mengalahkan virus covid-19 (BMJ, 2021).

                Menurut para ilmuwan dan ahli kesehatan, jumlah penurunan kasus covid-19 di suatu negara hanya akan terus berlanjut jika negara tersebut tetap menaati atau melaksanakan protokol kesehatan covid-19 seperti memakai masker, menjaga kebersihan atau cuci tangan, menjaga jarak sosial, dan tidak berada di area yang padat orang (Kurian, 2021). Namun di Negara India, pemerintah telah melonggarkan dan menurunkan tingkat kewaspadaan mereka terhadap penerapan protokol kesehatan. Pemerintah India hanya melakukan lockdown selama 10 minggu dan telah membuka kembali fasilitas-fasilitas umum (Bangkok Post, 2020).

Para Pendukung partai Bharatiya Janata Party sedang melakukan unjuk rasa di jalan (sumber: moneycontrol.com)
Para Pendukung partai Bharatiya Janata Party sedang melakukan unjuk rasa di jalan (sumber: moneycontrol.com)

Acara Ritual Agama Hindu Kumbh Mela di Sungai Gangga (sumber: media online CNN)
Acara Ritual Agama Hindu Kumbh Mela di Sungai Gangga (sumber: media online CNN)

                    Berbagai kegiatan-kegiatan politik dan keagamaan juga telah banyak dilakukan oleh masyarakat India, seperti para pendukung dan anggota partai BJP (Bharatiya Janata Party) Perdana Menteri Modi yang telah melakukan kegiatan unjuk rasa ke berbagai daerah dari bulan April hingga Maret, sebagai rangka untuk mengumpulkan suara untuk pemilihan umum (Suri, 2021). Kemudian terdapat pula acara ritual agama Kumbh Mela yang masih diadakan oleh masyarakat pada 12 April kemarin, dimana sekumpulan pria dewasa yang beragama Hindu beramai-ramai berenang di Sungai Gangga (Hollingsworth, 2021). Kegiatan-kegiatan publik yang dilakukan secara besar-besaran dan bebas tersebut kemudian mengundang kenaikan yang signifikan pada kasus covid-19 di India secara tiba-tiba.

                    Beberapa orang mengatakan bahwa kenaikan jumlah kasus positif covid ini merupakan akibat dari perilaku dan tindakan Perdana Menteri Modi yang tak sejalan dengan himbauannya. Pada kegiatan-kegiatan politik dan pemilihan yang berlangsung di banyak daerah di India, Modi dan para pemimpin partai lainnya tidak menerapkan protokol kesehatan saat melakukan aksi unjuk rasa. Ia juga melakukan pidato di tengah-tengah kerumunan masyarakat yang tidak mengenakan masker, di lebih dari 20 kegiatan aksi unjuk rasa (Kumar, 2021).

Perdana Menteri India, Modi (sumber: news18.com)
Perdana Menteri India, Modi (sumber: news18.com)

                 Namun beberapa pihak lainnya mengatakan, kenaikan tersebut terjadi karena kesalahan pemerintah negara bagian yang tidak menetapkan lockdown regional dan juga lalai dalam melakukan pengelolaan terhadap sistem kesehatan masyarakat. Menteri Kesehatan, Hatsh Vatdhan dalam media online cnn.com (2021) mengatakan pula bahwa masalah kekurangan jumlah oksigen di rumah sakit terletak pada proses distribusinya, yang merupakan tanggung jawab dari pemerintah negara bagian (Hollingsworth, 2021).

                  Masalah pandemi virus covid-19 di Negara India maupun negara lainnya sebenarnya merupakan tanggung jawab bersama, karena merupakan masalah global yang mempengaruhi seluruh kehidupan komponen masyarakat. Setiap perubahan dari perilaku dan tindakan masing-masing komponen masyarakat akan mempengaruhi jumlah kasus penyebaran virus covid-19. Oleh karenanya setiap individu perlu berjalan beiringan dalam menghadapi pandemi virus covid-19. Direktur Umum World Health Organization (WHO), Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam berita press rilis di website resmi who.int (2020) mengatakan pula masyarakat perlu membangun hubungan kerjasama dan solidaritas yang kuat untuk menghilangkan penyebaran virus covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun