Mohon tunggu...
Cynthia Safitri
Cynthia Safitri Mohon Tunggu... Guru - IAIN JEMBER

Life is a journey to be experienced, not a problem to be solved

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Aliran Eksistensialisme dan Tokoh-tokohnya

2 Mei 2020   12:09 Diperbarui: 2 Mei 2020   12:22 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

A. Aliran Eksistensialisme 

Aliran filsafat eksistensialisme adalah sebuah paham filsafat modern, yang berasal dari kata "eksistensi" yang berarti muncul atau bisa disebut dengan memiliki bentuk eksternal atau keluar. Aliran ini menganggap bahwa manusia berdiri sebagai dirinya sendiri, manusia sadar bahwa dirinya itu ada. Aliran eksistensialisme menolak pada pemikiran yang abstrak dan tidak logis. 

Eksistensialisme merupakan suatu teori dalam menerapkan permasalahan yang ada di dunia pendidikan dan berkonteks dengan manusia.

Dalam dunia pendidikan, aliran eksistensialime menjadikan guru sebagai pembimbing dan fasilitator dalam kelas agar dapatmengetahui kelebihan-kelebihan peserta didik.

B. Tokoh-Tokoh Aliran Eksistensialisme

1. Martin Biber

Menurutnya manusia mempunyai dua relasi yang fundamental berbeda. Disatu sisi relasi dengan benda-benda, disisi lain relasi dengan sesama manusia. Keindahan dalam relasi terjadi jika orang saling menyapa dan saling memahami. Timbal balik menjadi sebuah keindahan dalam relasi.

2. Martin Heidegger

Heideger adalah seorang filsuf yang berasal dari Jerman. Ia segala sesuatu yang terjadi pada manusia itu akan dikaitkan oleh diri sendiri. Dan suatu benda akan menjadi hidup (ada) apabila berkaitan dengan mansia. Dunia menjadi bermakna dengan adanya manusia. Jadiapabila segala sesuatu itu terpisah dari manusia tidak menjadi bermakna.

3. Karl Jasper

Jasper berpendapat bahwa tujuan dari manusia adalah kembali kepada diri sendiri melalui pemkiran yang objektif. Aliran ini ditandai dengan pemikiran yang menggunakan pengetahuan objektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun