Pecatur wanita terhebat dalam sejarah, memecahkan rekor dunia sebagai pecatur wanita nomor satu dunia selama 25 tahun. Judit Polgar tanggal 13 Agustus 2014, secara resmi mengumumkan pensiun dari catur.
Akan sangat panjang bila menuliskan prestasi Judit Polgar di dunia catur. Judit tidak pernah menikmati pendidikan formal di sekolah melainkan hanya menjalani homeschooling agar fokus untuk belajar catur bersama kedua saudara perempuannya.
Judit Polgar lahir di Budapest, Hungaria, 23 Juli 1976. Umur 9 tahun dia sudah menjuarai turnamen catur internasional. Saat usianya dua belas tahun, dia merebut medali emas olimpiade 1988 untuk Hungaria bersama kedua kakaknya Susan dan Sofia Polgar. Dua tahun kemudian, mereka mengulangi prestasi yang sama.
Sejak meraih emas kedua di Olimpiade, Judit memutuskan untuk hanya berkompetisi dengan pecatur pria. Meraih gelar Grandmaster saat umurnya 15 tahun sekaligus memecahkan rekor Bobby Fischer yang menjadikannya saat itu sebagai Grandmaster termuda dalam sejarah.
Judit Polgar adalah satu-satunya wanita yang pernah mengalahkan pemain nomor satu dunia Magnus Carlsen. Dia juga telah mengalahkan sembilan mantan juara dunia catur. Sebut saja: Anatoly Karpov, Garry Kasparov, Boris Spassky, Vasily Smyslov, Veselin Topalov, Viswanathan Anand, Ruslan Ponomariov, Alexander Khalifman, dan Rustam Kasimdzhanov.
Memecahkan rekor dunia selama 25 tahun bertahta sebagai pemain catur wanita nomor satu di dunia sejak 1989 sehingga mendapat penghargaan dari Guiness World Records.
Bersama Bobby Fischer saat Judit berusia 17 tahun
Pada bulan Agustus 200, Judit menikah dengan Gusztav Font seorang dokter hewan. Mereka dikaruniai dua anak, seorang anak lelaki bernama Oliver dan seorang anak perempuan yang diberi nama Hannah. Sementara Judit tetap di Hungaria, seluruh keluarganya berimigrasi: Sofia dan orangtuanya ke Israel dan kemudian ke Kanada serta Susan ke Amerika Serikat. Sepertinya tidak ada lagi yang perlu dibuktikan Judit Polgar. Sudah waktunya mencari suasana lain diluar catur.
Di bawah ini adalah pernyataan resmi Judit Polgar sehubungan dengan mundurnya dia dari dunia catur.
“Musim panas ini telah terbukti menjadi salah satu masa paling berkesan dalam hidup saya. Saya merasa sangat beruntung bahwa perpisahan saya dari kompetisi catur, bertepatan dengan hal lain, yaitu keberhasilan menakjubkan dari pecatur Hungaria di mana saya ikut berperan serta. Mengulangi kemenangan kami di tahun 2002, tim Putra Hungaria merebut medali perak Olimpiade 2014 di Norwegia.
Pada kuartal terakhir abad ini, seluruh hidup saya hanya terpusat pada catur. Saya merasa berterima kasih untuk semua pengalaman indah yang telah diberikan kepadaku. Saya juga berhutang budi kepada orang-orang luar biasa yang telah membuat semua ini menjadi nyata.
Saya berterima kasih kepada keluarga saya untuk kesabaran dan cinta mereka, untuk penggemar saya atas dukungan mereka yang tak pernah pudar, untuk pelatih dan anggota tim atas hasil yang mereka capai serta lawan saya untuk tantangan kuat yang mereka berikan.
Hal ini, bagaimanapun, sekarang saatnya bagi saya untuk mengalihkan perhatian saya ke generasi anak-anak saya sendiri dan membantu menciptakan peluang bagi mereka, hal yang sangat sulit saya lakukan bersama saudara-saudara saya dimasa lalu.
Dengan lebih fokus pada catur sebagai alat pendidikan, Yayasan Catur Judit Polgar akan mempromosikan pengembangan teori dan keterampilan catur bagi anak-anak di sekolah. Hal lain yang ingin saya lakukan adalah menyelenggarakan Festival Catur Polgar tahunan, acara publik dengan skala besar yang mempromosikan catur dan belajar secara bersamaan.
Saya dan saudara saya, Sophia telah menyusun kurikulum berbasis catur yang unik yang kami namai The Chess Palace. Program ini secara bertahap telah diperkenalkan ke sekolah-sekolah di Hongaria dan dunia internasional.
Saya juga merasa bahwa saya berhutang kepada anak-anak saya, Oliver dan Hanna. Saya akan lebih banyak menghabiskan waktu berkualitas bersama mereka. Saya menginginkan hal ini lebih dari apa pun.
Bersama kedua buah hatinya Hanna dan Oliver
Dengan rencana ini, mundurnya saya dari catur tentu akan mengurangi kesibukan saya. Namun, saya berjanji untuk tidak menutup mata dari dunia catur. Dan seperti kata pepatah, jangan pernah untuk mengatakan tidak ... " Judit Polgar.
GM Utut Adianto, pecatur kebanggaan Indonesia pernah merasakan sengatan Judit Polgar. Dalam babak kedua Turnamen Catur Jaffa Classick di Denpasar, Bali tahun 2000, Utut bahkan dikalahkan dalam pertahanan Caro Kann yang merupakan senjata andalan pecatur terbaik Indonesia itu.
Hanya melakukan “kesalahan kecil”, Utut menjalankan langkah 18... b5 yang mengakibatkan bidak c6 menjadi rentan untuk diserang. Seharusnya e5 dan napas Hitam masih panjang. Tentu saja Judit segera mengincar bidak c6 Hitam yang lemah itu. Utut hanya bisa bertahan selama 48 langkah sebelum akhirnya menyerah kalah. Berikut partainya.
Putih: GM Judit Polgar
Hitam : GM Utut Adianto
Caro-Kann Defense - Japfa Classic (2000)
1.e4 c6 2. d4 d5 3. Kc3 dxe4 4. Kxe4 Gf5 5. Kg3 Gg6 6. h4 h6 7. Kf3 Kd7 8. h5 Gh7 9. Gd3 Gxd3 10. Mxd3 Kgf6 11. Gf4 Ma5 12. Gd2 Mc7 13. O-O-O e6 14. Ke4 Gd6 15. g3 Kxe4 16. Mxe4 O-O-O 17. Me2 Bhe8 18. Rb1 b5(Langkah maju bidak ini sedikit ambisius yang mengakibatkan bidak c6 lemah dan Judit tentu saja segera menggempurnya).
19.c4! bxc4 20. Mxc4 Kb6 21. Mc2 Kd5 22. Bc1 Rb7 23. Ke5 Gxe5 24. dxe5 Bc8 25. Bhe1 Mb6 26. Ge3 Mb5 27. Gc5 Bed8 28. Be4 Bd7 29. Bd4 Ra8 30. Md2 Bb7 31. f4 Bcb8 32. b3 Ma6 33. Rb2 Bb5 34. Md3 Ma5 35. Gd6 Bc8 36. Bdc4 Kb6 37. Bxc6 Bxc6 38. Bxc6 Gd5 39. Mc3 Bd2 40. Rc1 Mxc3 41. Bxc3 Bxa2 42. Bc7 Bg2 43. Bxf7 Bxg3(Tidak ada lagi yang bisa dilakukan Hitam).
44. f5 exf5 45. e6 Bg1 46. Rd2 Bg2 47. Rd3 Kc8 48. Ge51-0
Foto: Judit Polgar Official Diagram: Chessgames.com dan Judit Polgar.com
