Mohon tunggu...
Custos Logos
Custos Logos Mohon Tunggu... Lainnya - Firmantaqur

Menolak tua, penikmat kopi, dan penumpang setia kereta api ...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sejatinya Berbeda atau Mati, maka Angle adalah Kunci

30 Maret 2024   07:16 Diperbarui: 15 Mei 2024   18:24 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setidaknya ada dua tujuan dari penulisan lead ini, pertama untuk  menarik pembaca agar mengikuti alur cerita, dan sebagai pembuka jalan bagi alur cerita.

Untuk mencapai dua tujuan tersebut, maka dalam penyusunannya, selain harus memenuhi aspek introduktif dan korelatif, tentulah laik dikemas secara atraktif supaya dapat membangkitkan minat dan perhatian khalayak terhadap topik persoalan atau peristiwa yang disiarkan atau diberitakan.

Sedianya, pemilihan lead merujuk pada unsur-unsur berita yang ada, sehingga paragraf pertama dalam teks berita bisa diawali dengan unsur Apa (What), Di mana (Where) Kapan (When), Siapa (Who), Mengapa (Why), dan Bagaimana (How).

Pada prinsipnya, memilih lead berdasarkan unsur yang mana tergantung pada konteks dan situasi berita yang hendak dibuat. Misalnya, unsur "Apa" bisa dijadikan lead berita apabila merasa eksklusif atas peristiwa atau informasi yang dimiliki. 

Namun, apabila isu atau peristiwa yang hendak diberitakan itu sudah menjadi informasi publik, di sinilah kemudian dituntut kepekaan penulisnya untuk menentukan angle lain atau unsur apa yang sedianya relevan untuk dipilih; bisa saja memilih lead dengan unsur "Why" atau "How".

Dengan demikian, kendati informasi yang dikabarkan (sudah) bukan sesuatu yang aktual. Namun, akan tetap (terasa) baru karena perspektif yang dipilih atas informasi tersebut merupakan sesuatu yang berbeda dan belum dibidik media lain.

Itulah mengapa, menulis berita tak hanya sebatas keterampilan dalam merangkai kalimat dan menyusun diksi. Lebih dari itu, diperlukan bekal ilmu dan jiwa seniman agar setiap informasi atau berita yang dikabarkan tersaji dalam perspektif lain nan berbeda.

Terpenting dari itu semua, mengutip adagium yang dipegang teguh media massa online Kompas.com,  prinsip "Get it first, but first get it right" adalah mutlak, karena kualitas berita tak sekedar kecepatan dalam penyajian, namun senantiasa menempuh cara-cara yang benar dalam mendapatkannya, dan tentunya harus berbasis fakta sebagai sesuatu yang sakral, tabik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun