Mohon tunggu...
Wahyu Tanoto
Wahyu Tanoto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, fasilitator, reviewer, editor

Terlibat Menulis buku panduan pencegahan Intoleransi, Radikalisme, ekstremisme dan Terorisme, Buku Bacaan HKSR Bagi Kader, Menyuarakan Kesunyian.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bunem, Perempuan Pejuang Komunitas di Desa

29 Maret 2023   05:18 Diperbarui: 29 Maret 2023   05:29 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambaran keseharian perempuan di desa. Sumber: Flickr/Feri Latief

Pada suatu siang yang terik, saya berkesempatan untuk bertemu dengan Bunem, seorang perempuan desa yang inspiratif.

Bunem adalah salah satu perempuan pejuang dari sebuah komunitas di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah lama berjuang untuk meningkatkan kapasitas masyarakat setempat.

Bunem lahir dan tumbuh di Kulon Progo. Dia adalah salah satu dari sedikit perempuan di desa yang bersedia merawat keberlanjutan komunitas. Meskipun memiliki keterbatasan, ia selalu memupuk semangat untuk mempertahankan keberadaan komunitasnya.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Bunem adalah akses masyarakat terhadap pelayanan informasi isu kerentanan pekerja migran perempuan agar terhindar dari perdagangan orang. Oleh karena itu, dia bersama rekan-rekannya memutuskan untuk membentuk sebuah kelompok perempuan di desa.

Kelompok ini memiliki tujuan untuk menguatkan perempuan dan mendiseminasikan pengetahuan tentang isu pencegahan perdagangan orang, serta melibatkan kaum muda untuk mendukung aksi kelompok.

Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok perempuan yang terbentuk telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat desa. Mereka telah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan, utamanya untuk memasukkan isu kesetaraan gender, dan pencegahan perdagangan orang.

Suatu waktu, Bunem berkeluh kesah tentang intimidasi dan adanya penolakan terhadap kelompok yang dibentuknya karena dianggap "merepotkan" pihak-pihak tertentu. Bahkan terdengar kabar jika Bunem dan kelompoknya dituding mengajari perempuan berani membantah suami.

Meskipun perjuangan Bunem tidak selalu mudah, dia tidak pernah menyerah. Dia selalu berusaha untuk mengajak perempuan lain di desa untuk terus maju dan memperjuangkan hak-hak mereka.

Melalui dedikasi dan kerja kerasnya, Bunem telah menjadi panutan bagi banyak perempuan di desa. Ia dan kelompoknya juga bisa mengakses Dana Desa setelah sekian kali memperjuangkannya dalam berbagai forum desa.

Bunem adalah contoh nyata dari perempuan desa yang berjuang untuk meningkatkan kualitas kehidupan di komunitasnya.

Melalui kelompok perempuan, Bunem telah menghadirkan banyak manfaat bagi masyarakat desa. Dia juga menjadi inspirasi bagi banyak perempuan di desa dengan memengaruhi kebijakan dan memperjuangkan hak-hak mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun