Mohon tunggu...
Cupi Valhalla
Cupi Valhalla Mohon Tunggu... -

A traveling lover, An environmentalist, and An ordinary person who has many extraordinary passions. Having been learning the subject of the environmental safety and health at Technische Hogeschool te P.V.J

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ya Ampun, Anak Berumur 5 Tahun Telah Menjadi Ibu!!

11 Maret 2010   00:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:30 2430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Kompasiana.com/Selasa (2/3) yang lalu di halaman utama (home) forum Kompasiana tersebut Saya melihat sebuah judul tulisan yang menarik dan mengundang rasa untuk segera ‘meluncur’ ke postingan tulisan tersebut. Tulisan itu ditulis oleh seorang Kompasianer yang sekarang tinggal di Negeri Jiran-Malaysia, saya menyapa Beliau ini dengan sebutan Pa’cik Andika. Adapun judul tulisan yang dimaksud adalah "Anak 9 Tahun Beranak".

Ketika meng-klik judul tulisan tersebut – Yang kalau tidak salah ‘bertengger’ di posisi puncak klasemen Terpopuler pada hari itu – Maka mencuatlah tulisan tersebut beserta siapa Penulisnya. Ketika mengetahui siapa Penulisnya, yakni Pa’cik Andika, Saya sempat ‘ragu’ mengenai isi tulisan yang dimaksud, karena sebelumnya Pa’cik Andika juga mem-publish-kan tulisan kategori serupa yang berjudul "Ratu Hamil di Usia 9 Tahun", yang ternyata informasi tulisan tersebut mengabarkan tentang kehamilan seekor Badak yang ada di Lampung. Terus terang saya merasa telah ‘tertipu’ dengan ‘kedahsyatan’ judulnya, namun saya juga merasa terhibur membaca tulisan dan tanggapan para kompasianers yang menanggapi tulisan tersebut. Walau bagaimanapun, memang tidak dapat dipungkiri bahwa judul tulisan adalah inti ketertarikan dari minat baca seseorang. Judul yang menarik, ‘menggoda’, menggelitik, dan membuat rasa penasaran adalah daya magnet tersendiri dari tulisan untuk menarik dan menghipnotis seseorang memasuki gerbang dan dimensi sebuah tulisan. Sungguh diperlukan pemikiran yang smart dan daya analisis yang kuat untuk menentukan judul tulisan yang ‘dahsyat’ dan mengundang ketertarikan. Dan, saya rasa Pa’cik Andika adalah orang yang telah berhasil menyelami teorikalitas dari fenomena ‘kedahsyatan’ judul tulisan. Lihat saja profile Beliau, betapa banyak judul tulisannya yang menggoda ‘selera’ kita untuk ‘berselancar’ ke dalam alunan ombak tulisannya. Standing applause dan apresiasi yang tinggi kepada Beliau ! Bravo !!

Kembali lagi pada tulisan yang saya maksud, yakni tulisan yang berjudul "Anak 9 Tahun Beranak". Kali ini judul tulisan tersebut ternyata memberikan informasi yang tidak mengecewakan atau membuat saya merasa ‘tertipu’ dua kali. Judul tulisan itu memang menceritakan bahwa ada seorang anak (9 th) yang berada di China telah melahirkan seorang bayi. Nah, membaca tulisan ini telah membuat saya ’terangsang’ akan ingatan (memorial) jejaring informasi sejenis yang pernah saya peroleh. Saya pernah membaca dan mendapatkan informasi serupa bahwa ada anak yang masih balita telah menjadi ibu termuda di dunia. Kasus yang saya ketahui tersebut bahkan telah menimbulkan kehebohan dunia secara global. Akhirnya saya mencoba ’berpetualang’ di dunia virtual untuk mengorek informasi tersebut dan berniat menuliskan informasi ini menjadi sebuah tulisan. Dan, ternyata saya berhasil mendapatkan ’mutiara’ informasi itu kembali. Saya menemukan sebuah website yang mengulas tentang informasi yang dimaksud, yakni Ibu Termuda di Dunia Berusia 5 Tahun. Informasi tersebut dapat dilihat di sini !!

Setelah membaca informasi tersebut, di sini saya akan mencoba menceritakannya  kembali (resensi) mengenai informasi di website tersebut. Saya berusaha dan berprinsip agar melatih diri ini agar tidak mengambil ’mentah-mentah’ atau ’meng-copy-paste’ informasi dan pengetahuan yang telah diperoleh. Akan tetapi, sebisa mungkin agar menceritakan kembali ulasannya dengan gaya bahasa sendiri, minimal mengubah susunan informasinya sehingga terlihat beda dari informasi awalnya. Sungguh tindakan ini dapat melatih dan menumbuhkembangkan pemikiran kita untuk memasuki dan menyelami isi ’komputer otak’ dalam nuansa lautan kata, kalimat, dan paragraf. Silahkan dicoba, niscaya anda akan menemukan ’keasyikan’ dan ’autisme’ postif tersendiri ketika melakukannya !!

[caption id="attachment_90855" align="alignleft" width="236" caption=" Lina Medina (5 th) saat tengah mengandung cabang bayi berusia 7.5-8 bulan"][/caption]

Well.. kembali lagi ke intisari judul tulisan. Menurut informasi yang telah dipaparkan, diketahui bahwa ada seorang gadis kecil (pada saat itu berusia 5 th) yang merupakan anak seorang wanita asal India yang berasal dari kaki bukit pegunungan Andes. Dikabarkan ternyata gadis kecil ini tengah mengalami kondisi fisik yang aneh, khususnya bagian perutnya yang ’membuncit’ besar dan terlihat tidak normal, seperti yang dapat dilihat pada gambar di samping. Telisik punya telisik, ternyata gadis balita ini tengah ’berbadan dua’ alias sedang mengandung embrio seorang bayi. What?! Informasi ini diketahui setelah Ibu ini mengajak anaknya ke rumah sakit Pisco (Peru) dan berdasarkan pemeriksaan medis diketahuilah bahwa gadis kecil yang bernama Lina Medina itu sedang hamil ± 7,5-8 bulan! Awalnya sang Dokter bedah bernama Geraldo Lozada ini menduganya sebagai penyakit semacam tumor di perutnya, tapi akhirnya Ia terkaget-kaget ketika diketahuinya bahwa di dalam rahim gadis kecil yang berusia 5 tahun itu terdapat janin anak manusia.

Kemudian, Dr. Lozada membawa sang gadis kecil ini ke Lima (ibukota Peru), untuk memastikan kehamilan Lina pada spesialis lainnya. Satu setengah bulan kemudian, tanggal 14 Mei 1939, Lina melahirkan bayi laki-lakinya melalui operasi caesar. Operasi tersebut dilakukan oleh Dr. Lozada dan Dr. Busalleu, beserta seorang dokter anastesi Colretta. Lina melahirkan anak laki-lakinya yang memiliki berat 2,7 kg dan diberi nama Gerardo, mengikuti nama dokternya. Saat tumbuh Gerardo menganggap Lina sebagai kakaknya hingga saat usianya 10 tahun dia baru menyadari bahwa Lina adalah ibu kandungnya. Dan, diinformasikan bahwa Gerardo diketahui meninggal pada tahun 1979 di usia 40 tahun akibat penyakit pada sumsum tulangnya.

.

[caption id="attachment_90858" align="alignright" width="318" caption="Lina Medina (Ibu termuda di dunia) dengan anaknya yang bernama Gerardo (11 bln), didampingi dengan sang Dokter"][/caption]

Kasus Lina ini merupakan kasus yang langka terjadi di dunia, kerena bagaimana mungkin gadis berusia 5 tahun ini bisa hamil ?!. Karena itu, seorang dokter bernama Dr. Edmundo Escomel melaporkan kasus ini kepada La Presse Medicale, disertai dengan detail tambahan bahwa gadis itu telah mendapatkan haid pada usia 8 bulan, dan payudaranya mulai tumbuh pada usia 4 tahun. Saat usianya 5 tahun panggulnya mulai melebar dan tulangnya mengalami pendewasaan dini. Informasi dari dokter inilah yang dapat memberikan penjelasan bahwa ternyata Lina telah mengalami siklus ‘pendewasaan’ secara dini dan kondisi ini sangat aneh jika dibandingkan dengan siklus ‘pendewasaan’ seorang wanita normal.

Lalu, bagaimana latar belakang kehamilan Lina dan Siapakah yang bertanggung jawab atas kehamilan Lina ini. Dr. Escomel mencoba menelusuri kasus ini dan diketahui bahwa sang Dokter tidak bisa menjelaskannya dengan bukti yang kuat, dikarenakan Lina yang pada saat itu masih berusia 5 tahun tidak bisa menjelaskannya secara detail. Maklum Lina masih seorang anak kecil yang bersikap layaknya seorang anak kecil. Gadis kecil in tidak terlalu mengerti permasalahan yang menimpanya saat itu. Namun, sebuah dugaan kuatmengarah pada Ayah Lina sebagai orang yang telah mengahamili Lina. Dugaan ini tercetus karena Ayah Lina pernah ditangkap atas tuduhan perkosaan dan perbuatan incest, tetapi kemudian dilepaskan kembali karena memang tidak ada bukti yang menguatkannya. Sehingga dugaan siapakah orang yang harus bertanggung jawab pada kehamilan Lina tersebut masih sebuah misteri, karena belum ditemukan bukti yang kuat.

Kasus ini beberapa kali dibantah sebagai bualan alias hoax. Meski demikian, sejumlah dokter selama bertahun-tahun telah memverifikasinya melalui biopsis, sinar-X rangka janin pada rahim, dan foto-foto dokumentasi dari para dokter saat merawatnya. Untuk membuktikan kebenaran kasus ini, maka pihak rumah sakit telah mengeluarkan dokumentasi gambar (foto). Ada dua foto yang pernah dipublikasikan atas kasus ini. Yang pertama diambil di awal April 1939 saat Medina sedang hamil 7,5 bulan. Foto itu diambil dari sisi kiri Medina, memperlihatkan dia berdiri telanjang dengan perut buncitnya. Foto ini menjadi sangat berharga untuk membuktikan kehamilannya dan juga perkembangan psikisnya. Foto ini tidak banyak diketahui kecuali dalam lingkungan medis saja. Foto lainnya (yang kedua) dengan hasil yang lebih baik, memperlihatkan Gerardo saat berusia 11 bulan, diambil di Lima setahun kemudian.

Seiring berjalannya waktu, Lina Medina akhirnya menikah dengan Raul Jurado yang kemudian menjadi ayah bagi anak keduanya yang lahir pada tahun 1972. Mereka tinggal di daerah miskin yang disebut Chicago Chico ("Little Chicago") di Lima. Lina pernah menolak untuk diwawancarai Reuters di tahun 2002. Mungkin Lina merasa ingin melupakan masa lalunya dengan tidak menceritakan kembali kisah yang dialaminya tersebut.

Kasus ini memaparkan bahwa kedewasaan atau puber yang belum waktunya secara ekstrem seperti ini memang tidak biasa terjadi pada anak usia 5 tahun, tetapi bukannya tidak pernah terdengar. Kehamilan dan kelahiran dari anak pada usia seperti ini sangat jarang karena pubertas ekstrem yang belum waktunya ini , biasanya diobati untuk mencegah kesuburannya dan mengurangi konsekuensi sosial pada perkembangan seksual di masa anak-anak, dan ditambah lagi saat ini pengguguran kandungan telah menjadi hal biasa ketimbang pada awal abad 20 lalu. Perjalanan waktu yang diiringi dengan IPTEK dan perubahan situasi-kondisi di masa sekarang, juga telah mempengaruhi keadaan manusia, baik secara fisik maupun psikis. Berbagai faktor yang mempengaruhi kondisi manusia zaman sekarang, juga tak lepas dari lingkungan tempat dimana Ia dilahirkan dan tumbuhkembang. Sifat genetik, asupan konsumsi, lingkungan, kebiasaan dan sosiologi pergaulan juga mempengaruhi kondisi fisik+psikis seseorang.

Di zaman sekarang, banyak sekali ditemukan anak-anak yang cepat dewasa sebelum waktunya, padahal seyogyanya anak-anak harus menjalani perannya sebagai anak-anak sesuai dengan umurnya. Tak ayal lagi, karena fenomena ‘kedewasaan’ dini inilah yang menimbulkan permasalahan baru yang imbasnya sungguh sangat kompleksitas dan divergen. Membaca tulisan seorang kompasianer kawakan bernama Andy Syoekry Amal yang berjudul “Duh! 62,7 % Siswi Sudah tak Perawan?”, sungguh sebuah refleksi perenungan karena ternyata kondisi di negeri ini sungguh sangat memiluhkan dan miris. Oleh karena itu, diperlukan adanya ‘pantauan’ dan harmonisasi pembelajaran yang baik oleh para stakeholder terkait, khususnya orang tua dan keluarga dalam mengawasi dan memberikan pendidikan yang tepat bagi anak-anaknya, sehingga diharapkan anak-anak dapat tumbuh dan menjadi seorang pribadi yang baik (lahiriah+batiniah). Mungkin pengenalan dan pengetahuan tentang seksologi kepada anak-anak (khususnya remaja), sebaiknya diajarakan dengan mediasi yang baik dan mudah dipahami serta tidak terlalu ‘vulgaritas’. Komunikasi yang tepat dan bijak merupakan jembatan penghubung transfer khazanah harmonisasi yang baik untuk orang tua, keluarga, dan anak. Di forum ini, kita bisa menemukan dan belajar seksologi lewat tulisan Kompasianer sekaliber Mariska Lubis, seperti tulisannya yang berjudul “Seks Itu Apa?”, “Belum Mengerti Seks Sudah Mengaku Mengerti?!”, dan tulisan yang lainnya. Banyak sekali informasi positif yang bisa kita petik dan resapi, dan bisa diimplementasikan ke kehidupan yang positif, baik untuk diri kita sendiri, keluarga, maupun lingkungan sekitar !!

Terima Kasih dan Semoga Bermanfaat !!!

*****

.

Buitenzorg, 11 Maret 2010

Greetings Full of Love & Peace

-------------------------------------

* Silahkan dilihat juga reportase (tulisan) yang berjudul "Wow.. Biji Pusaka yang Berharga!!!"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun