Mohon tunggu...
Nafisah Luthcu
Nafisah Luthcu Mohon Tunggu... Penulis

Menulis adalah perisai. Kunjungi instagram @af4write untuk ngobrol banyak tentang literasi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Berdamai dengan KBBI

12 Oktober 2025   12:55 Diperbarui: 12 Oktober 2025   12:55 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalimat berbahasa arab yang ditulis dengan huruf latin sering menuai kontroversi. Hal ini kerap terjadi karena benturan pemahaman dalam berbahasa. Ketika orang Indonesia mempelajari kaidah bahasa Arab, ia lupa akan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini, penting untuk mengetahui tentang EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) bahasa Indonesia yang termaktub dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Penulisan kalimat berbahasa arab dalam KBBI ada dua macam:

1. Kata serapan: kata yang diserap dari bahasa Arab berdasarkan kaidah bahasa Indonesia, kata serapan ini sama sekali tidak mengubah makna. Contoh: menjadi nikmat.

2. Translitrasi: penyalinan atau penulisan penyesuaian suatu kata dengan penggantian huruf arab ke huruf latin.

Contoh:

Ditulis: bismillhir-ramnir-ram .

Kedua versi tersebut bisa digunakan dalam teks naskah, baik formal maupun non formal. Perbedaannya:

Kata serapan adalah versi baku yang ditulis biasa (tidak miring) karena kata baku sudah dianggap sebagai suatu kata dalam bahasa Indonesia. Sedangkan, transliterasi dicetak miring karena versi latin ini masih dianggap bahasa asing. Dia sejatinya masih bahasa Arab, tetapi hanya ditulis dalam huruf latin saja.

Sebagian besar kata serapan tidak menggunakan tanda baca, ada sebagian kata yang menggunakan tanda baca seperti kata yang berawalan al, contohnya Al-Qur'an. Sedangkan, transliterasi menggunakan tanda baca tertentu untuk menunjukkan huruf yang tidak ada dalam huruf latin seperti tanda apostrof (') untuk huruf , dst.

Dalam penggunaan sehari-hari; sebagaimana dalam berbahasa Indonesia, bukanlah suatu kesalahan fatal ketika kita menulis dengan kata yang tidak baku. Namun, perlu diperhatikan beberapa hal:

Hindari typo yang akan mengubah arti seperti menulis kata 'alhamdu' dengan 'aljamdu'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun