"Mereka juga makhluk hidup seperti kita. Mereka akan tinggal di tempat yang menyediakan makanan untuk mereka. Hadirnya mereka di rumah kita memang membuat kita risih. Adek tahu tidak, siapa yang menyimpan gula di atas meja?"
"Iya, Bu. Itu bekas aku, hehe."
"Nah, jadi kita tidak berhak mengganggu kehidupan mereka, karena ulah kita sendiri yang membuat mereka menumpang makan di sini." Putriku manggut-manggut pertanda mengerti penjelasanku.
Dalam realita kehidupan, kita ibarat gula, dan semut- semut itu ibarat orang- orang toxic yang sebetulnya terpikat dengan manisnya kehidupan kita. Sikap dan perkataan mereka sering kali meresahkan, bahkan banyak dari kita yang terpengaruh oleh hal itu.
Cara mengatasinya cukup sederhana, yaitu dengan fokus memperbaiki diri. Membersihkan hati kita agar tidak terpengaruh dengan keburukan mereka. Dengan sibuk memperbaiki diri, kita tidak punya banyak waktu untuk berkata buruk atau bersikap tidak sopan di depan mereka.
Pada akhirnya, mereka akan merasa sikapnya tidak berarti apa-apa dan perlahan mereka berhenti mengusik ketenangan kita.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI