Mohon tunggu...
Ulat Bulu
Ulat Bulu Mohon Tunggu... -

Diri sendiri dan Tuhannya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Alkohol dan Tubuh Ini

25 Februari 2018   17:27 Diperbarui: 25 Februari 2018   18:22 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti judul diatas, saya akan menceritakan sedikit tentang peran alkohol dalam tubuh dan kehidupan saya yang notabene sangat berpengaruh.

Oke kita mulai ajah yah..!!

Mulai icip" alkohol kelas satu smp, walaupun masih sekedar coba" lah yah. Seiring berjalannya waktu lulus dari smp dengan nilai yang apa adanya. Lanjut ke sma yang kenangannya nga akan terlupakan dan wajib dikenang menurut khalayak banyak. Dimasa ini pula alkohol menjadi jati diri anak lelaki "tidak semua" dari sekedar coba" sampai menjadi ketagihan dengan alkohol.

Hampir setiap hari saya mengkomsumsi alkohol, biasanya ada jeda satu hari untuk mengkomsumsi lagi misalnya, hari senin minum, selasa rehat, rabu minum lagi begitu terus dan terus. Biasanya jika tidak mengkomsumsi alkohol dengan jangka waktu yang panjang sekitar lima sampai enam hari "untuk orang yang sudah kecanduan alkohol lima sampai enam hari itu terasa lama" tubuh ini terasa sakit, tidak bisa tidur, initinya nga enak banget untuk body.

Hampir setiap kali sehabis mengkomsumsi alkohol, asam lambung saya naik dan sakit maag yang selalu kudapat. Biasanya saya langsung mengkomsumsi obat maag karena tidak tahan, dan alasan kerja juga. Tidak mungkin dalam keadaan kerja terus saya mondar-mandir ke kamar kecil. Mengkomsumsi obat tapi masih dalam pengaruh alkohol itu dilarang pake banget efeknya sangat buruk untuk tubuh. (baca)

Terus menerus mengkomsumsi dan sampailah disaat yang saya pun tidak menduga akan seperti ini, awalnya biasalah yah sakit maag minum obat warung kok nga ada perubahan, lanjut ke dokter spesialis penyakit dalam cap cus suntik dan resep pun keluar bayar dapat obat. Dua sampe tiga hari minum obat dokter nga ada perubahan juga, masih sama sakit maag tapi body ini jadi super lemas.

Balik ke dua kalinya kedokter yang sama, nga kedokter yang lain soalnya dia paling hebat didaerah ini spesialis penyakit dalam paling terkenal, tarifnya juga spesial :p. Suntikan lanjut resep pun keluar obatnya pun beda dari yg pertama. Kata dokter ; ini obat maag yang paling tinggi tingkatannya otomatis paling bagus. Saya langsung mikir kenapa nga dari kemarin" kasih obat ini dok, strategi dokter emang top bgt. 

Sakit maagnya sudah agak mendingan, tapi body saya terasa lemas, untuk jalan tiga sampai empat langkah pun terasa lemas. Sampai" kaki dan tangan kayak lumpuh. Pas buang air kecil warna air seni ini tidak seperti biasanya, warnanya kuning sekali. Timbul pemikiran jangan" sakit liver nie, dari pada mengira-ira yang tidak ada pastinya langsung balik kanan kembali ke dokter.

Balik untuk ke tiga kalinya langsung disuruh periksa darah sama urine, cusss balik lagi saat malam ngambil hasil periksa lab tadi. Lab itu punya si dokter, jadi nga bolak balik lagi satu tempat ajah dia. Apa yang dipikirkan benar adanya, saya menderita liver. Warna urine saya sangat keruh dan fungsi liver mungkin sedikit berkurang karena terjadi luka atau infeksi. Tapi menjadi tanda tanya apakah saya sudah terindikasi hepatitis ?? Entalah....

Saya disuruh rehat kerja selama tiga bulan.Minum obat dokter yang lumayan banyak, mix dengan herbal. Terus sebulan sekali kontrol lab untuk tes urine sama darah lagi.

Ada kata yang masih terngiang ditelinga saya entah itu betul apa hanya takut-takut dari dokter "BERHENTI ALKOHOL JIKA MASIH INGIN HIDUP" keras sih emang tapi sudah tiga orang dokter kenalan saya yang ditanyain soal sakit saya ini, mereka bertiga dengan kompak bilang begitu juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun