Berdasarkan Wikipedia donor darah merupakan proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah. Darah tersebut nantinya digunakan untuk transfusi darah orang-orang yang memerlukan darah akibat kecelakaan, sakit, maupun melahirkan dengan kondisi tertentu.
[caption id="attachment_338954" align="aligncenter" width="550" caption="Dok. Pribadi/Siswa SMKN 5 Kota Batam saat mendonorkan darah."][/caption]
Batam termasuk salah satu kota yang memiliki penduduk sadar donor darah yang cukup tinggi. Secara berkala perusahaan/instansi/lembaga mengadakan acara donor darah dengan mengundang karyawan yang bekerja di perusahaan/instansi/lembaga tersebut maupun masyarakat umum.
Menurut salah satu staf Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Batam, Edi Susanto, pada bulan-bulan tertentu seperti bulan Agustus dan sebelum bulan suci Ramadhan banyak instansi yang mengadakan donor darah. Bulan Agustus banyak instansi yang mengadakan donor darah untuk memeriahkan HUT RI.
Pada bulan-bulan tersebut UDD PMI Kota Batam setiap hari berkeliling dari satu tempat ke tempat lain – tanpa libur (yup, tujuh hari dalam seminggu), karena instansi-instasi tersebut tidak hanya mengadakan acara donor darah pada hari kerja, namun banyak yang mengadakan acara donor darah pada akhir pekan, yakni Sabtu dan Minggu.
APA SYARAT MENJADI PANITIA DONOR DARAH?
Lalu apa syarat sebuah instansi mengadakan donor darah? Staf UDD PMI tersebut mengatakan instansi tersebut hanya perlu menyerahkan permohonan untuk kerjasama pelaksanaan donor darah. Biasanya PMI langsung menyetujui permohonan tersebut selama tidak ada jadual donor darah yang bentrok dengan tempat/instansi lain dan selama instansi tersebut bersedia menyediakan lokasi pengambilan darah yang representatif dengan pendonor minimal 30 orang.
APA SYARAT MENJADI PENDONOR?
Lalu apa syarat menjadi pendonor? Berdasarkan keterangan dari Staf UDD PMI dan hasil intip-intip dari Wikipedia, calon donor dianjurkan berusia minimal 17 tahun dan maksimal 60 tahun, berat badan minimal 45 kilogram, kadar hemoglobin >12,5 gr persen, tekanan darah 100-160 (sistol) dan 70-100 (diastol), temperatur tubuh antara 36,6 hingga 37,5 derajat celcius, tidak mengalami gangguan pembekuan darah (hemofilia), denyut nadi antara 50 hingga 100 kali/menit, kadar hemoglobin baik laki-laki maupun perempuan minimal 12,5 gram, dan tidak pernah menyumbangkan darah dalam jangka waktu tiga bulan sebelumnya.
[caption id="attachment_338955" align="aligncenter" width="550" caption="Dok Pribadi/Calon pendonor saat memeriksa darah sebelum mendonor."]
Untuk menjaga kesehatan dan keamanan darah, calon donor tidak boleh seseorang yang alkoholik, menderita hepatitis, diabetes melitus, epilepsi, demam/influenza, AIDS, baru melahirkan, hamil, baru dicabut gigi, menyusui, pernah menerima transfuse darah kurang dari setahun, atau baru menjalani operasi.
Bila menjalani operasi kecil, calon pendonor baru boleh mendonorkan darah kembali setelah enam bulan masa operasi. Sementara bila melakukan operasi besar, calon pendonor baru boleh menyumbangkan darah melalui UDD PMI tersebut setelah satu tahun masa operasi.
APA ALASAN MENDONORKAN DARAH?
Saya sempat beberapa kali terlibat pada acara donor darah perusahaan. Saya berkesempatan bertemu calon-calon pendonor yang baru pertamakali akan mendonorkan darah mereka. Ada yang masih duduk di bangku SMA/SMK hingga yang sudah setengah baya.
[caption id="attachment_338956" align="aligncenter" width="550" caption="Dok Pribadi/Saya dan petugas UDD PMI KOta Batam."]
Umumnya para pendonor tersebut mendonorkan darah karena berniat untuk membantu sesama manusia yang membutuhkan darah dengan setetes darah yang mereka miliki. Namun ada juga yang tertarik dengan souvenir dan lunch box yang diberikan oleh panitia.
Panitia donor darah biasanya memberikan souvenir yang cukup menarik. Selain UDD PMI memberikan telur, obat penambah darah, dan minuman penambah cairan tubuh, panitia acara biasanya menambahkan nasi boks yang berisi makanan lezat, selain itu ada souvenir cantik mulai dari mug, jam dinding, payung, tas, hingga beras lima kilogram.
[caption id="attachment_338957" align="aligncenter" width="550" caption="Dok Pribadi/Pendonor menerima bingkisan dari panitia."]
Kalau salah satu rekan kerja saya, sejak satu tahun lalu rutin mendonorkan darah karena balas budi. Saat ayahnya terbaring sakit dan membutuhkan transfusi darah, ia mendapatkan bantuan donor dari seseorang yang tidak ia kenal (karena golongan darah dia kebetulan berbeda dengan sang ayah, dan keluarga yang lain saat itu tidak memungkinkan untuk mendonorkan darah). Meski akhirnya sang ayah tidak dapat diselamatkan dan dipanggil sang kuasa.
Beberapa rekan yang pertama kali mendonorkan darah memang menyatakan agak takut melihat jarum suntik yang digunakan untuk donor darah yang berukuran besar. Namun, setelah berhasil mengalahkan rasa takut tersebut, ternyata tidak setakut yang dibayangkan.
Hanya saja, saya mendapatkan tips dari seorang rekan yang sempat mendonorkan darah dan kleyeng-kleyeng sehabis mendonor. Ia mengatakan, usai mendonorkan darah, segera makan telur, minuman, obat, nasi boks, dll yang diberikan oleh panitia. Waktu itu, ia pernah lalai mengkonsumsi makanan dan obat tersebut. Alhasil ia sempat “tumbang”.
APA MANFAAT DONOR DARAH?
Sosok-sosok mulia yang rutin mendonorkan darah mengungkapkan. Ada banyak keuntungan yang didapatkan oleh seseorang yang rutin mendonorkan darah. Apa sajakah itu? Donor darah tidak hanya bermanfaat bagi yang membutuhkan darah untuk transfusi, namun juga memberikan keuntungan kesehatan para pendonornya. Selain itu, sebelum mendonorkan darah mereka juga mendapat fasilitas pengecekan kadar hemoglobin, golongan darah, dan tensi darah secara gratis.
Tak hanya itu, bila seseorang sudah mendonorkan darah sebanyak 10 kali, 25 kali, 50 kali, 75 kali dan 100 kali dapat mengajukan diri untuk mendapatkan piagam penghargaan dari UDD PMI. UDD PMI akan mengecek kebenaran tersebut dari data yang selalu diserahkan pendonor ke PMI setiap kali mereka mendonorkan darah. Selain itu, melalui kartu kecil yang dipegang setiap pendonor dan distempel UDD PMI usai pendonor tersebut melakukan donor darah.
