Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Saat Rindu Tak Tertahan, Mudik Online Bisa Menjadi Pilihan

16 Mei 2020   22:16 Diperbarui: 16 Mei 2020   22:28 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bertukar kabar melalui video call dapat menjadi pilihan. | Gambar diambil dari grid.id

Bila sudah menikah dan punya anak, orangtua dan keluarga besar terkadang lebih ingin melihat dan mengobrol langsung dengan anak kita, dibanding dengan kita sendiri. Sehingga, setelah beberapa menit puas mengobrol dengan kita, suka minta langsung mengobrol dengan si buah hati.

Agar mengobrol lebih leluasa, sebelum melakukan video call, sebaiknya baterai ponsel diisi sampai penuh. Jangan sampai, baru beberapa menit mengobrol, baterai ponsel sudah drop. Apalagi video call biasanya membutuhkan daya baterai yang juga lumayan besar. Tidak lucu kan obrolan terhenti karena baterai habis.

Bisa sih mengobrol sambil ponsel diisi baterai. Namun, itu tidak dianjurkan. Selain kurang praktis. Berbahaya juga. Khawatir tersetrum aliran listrik, apalagi saat ponsel dipegang oleh anak-anak. Selain itu, tidak disarankan menelepon sambil mengisi baterai. Konon tingkat radiasi ponsel jauh lebih tinggi. Sangat tidak baik untuk kesehatan.

Siapkan Paket Data yang Mencukupi

Hal lain yang sangat penting saat mudik online adalah paket data. Ponsel secanggih apapun tidak akan berfungsi dengan baik saat mudik online bila tidak ada paket data, kecuali di rumah memang ada wi-fi.

Beli paket data dengan jumlah yang cukup. Selain itu pastikan dari provider yang mampu menyediakan jaringan internet yang baik. Jangan sampai, paket data banyak, tetapi komunikasi saat mudik online terkendala karena sinyal provider yang kurang bagus. Tidak lucu kan video call harus dilakukan berulang-ulang karena jaringan internet yang sangat buruk.


Pastikan juga keluarga yang akan kita hubungi sudah membeli paket data yang cukup. Terkadang orangtua, terlebih yang tinggal di desa, suka terkendala membeli pulsa atau paket data. Uang ada, tetapi si penjual tidak ada. Dulu nenek saya sering seperti itu. Sering meminta dikirimi pulsa karena di tempat beliau tinggal penjual pulsa masih sangat terbatas.

Terkadang hanya mengandalkan satu orang. Bila kuota pulsa di orang tersebut kebetulan habis, terpaksa menunda dulu membeli pulsa, atau meminta dikirimi dari anggota keluarga yang lain. Jangan bilang tinggal pergi ke ATM atau mini market, jarak ATM dan mini market lumayan jauh.

Bila memungkinkan untuk kita kirim, kita kirimkan saja paket data, atau pulsa untuk membeli paket data. Hitung-hitung sebagai hadiah lebaran. Apalagi bila keluarga sendiri, orang tua, atau kakak-adik kita.

Usahakan Tetap Berpenampilan Baik

Terkadang orangtua itu melihat kita baik-baik saja atau tidak melalui tampilan luar. Saat kita terlihat rapi, berseri-seri, gemukan, suka langsung menyimpulkan keadaan kita baik-baik saja. Sebaliknya, bila kita terlihat berantakan, sendu, dan sedikit kurus, suka berpikir ada apa-apa. Padahal sebenarnya mungkin baik-baik saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun