Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Financial

Hidup Lebih Mudah dengan Layanan PRIMA

24 Juli 2019   23:53 Diperbarui: 24 Juli 2019   23:59 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jaringan Prima. | Sumber: kumparan.com

Tombol ATM tidak bisa dipencet!

Ujar salah satu nasabah sambil geleng-geleng kepala. Seolah memberi pengumuman kepada saya yang sedang mengantre untuk mengambil uang tunai. Lantas ia masuk ke bilik sebelah yang kebetulan kosong, mengambil uang dari mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) lain yang berbeda bank. Tak lama ia keluar dengan muka penuh senyum sambil memasukan beberapa lembar uang pecahan Rp50.000.

Hal yang sama juga saya lakukan. Setelah diberi tahu mesin ATM tersebut tidak dapat digunakan, saya lantas beralih ke bilik ATM lain yang kosong. Tak perlu waktu lama, uang yang saya perlukan untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari dapat ditarik tunai dari mesin ATM tersebut.

Sangat mudah. Sama seperti kita menarik tunai dari mesin ATM si penerbit. Bedanya, hanya ada biaya administrasi yang nominalnya tidak seberapa, tergantung dari transaksi perbankan yang kita lakukan. Apakah hanya melakukan pengecekan saldo, mentransfer uang, atau mengambil uang tunai.

Kemudahan tersebut berkat Jaringan PRIMA. Jaringan yang dikembangkan PT Rintis Sejahtera (RINTIS) ini, memungkinkan kita melakukan cek saldo, tarik tunai, dan transfer antar-bank melalui ATM secara online dan real time selama 24 jam di mesin ATM mana saja yang berlogo PRIMA.

Jujur fasilitas ini sangat membantu. Terlebih bila kita merupakan nasabah dari bank regional yang memiliki mesin ATM terbatas. Bank yang hanya menyediakan mesin ATM di tempat-tempat tertentu, di kota-kota besar atau di titik-titik keramaian, bukan di semua penjuru kota dan desa.

Satu dasawarsa lalu saat Jaringan PRIMA belum berkembang seperti saat ini, saya pernah mengalami kerepotan karena menjadi nasabah bank swasta regional yang saat itu hanya memiliki dua mesin ATM di Kota Batam, Kepulauan Riau. Beberapa kali saya terpaksa menunda membeli kebutuhan sehari-hari karena uang gaji belum bisa diambil akibat mesin ATM rusak atau "kehabisan uang" dan belum diisi kembali.

Dulu sebelum banyak bank terkoneksi seperti saat ini, uang hanya bisa ditarik di mesin ATM bank penerbit. Tidak bisa mengambil di mesin ATM bank lain. Alhasil harus betul-betul siap menyediakan uang tunai sesuai kebutuhan. Jangan sampai jadi repot sendiri karena uang tunai yang disiapkan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan.

Beruntung "mimpi buruk" itu sudah berakhir berkat Jaringan PRIMA. Kini kita hanya perlu menyiapkan uang secukupnya. Saat akan berbelanja, tinggal mampir ke ATM terdekat untuk menarik uang tunai. Mesin ATM mana saja, tidak harus dari bank penerbit. Bila mau lebih simpel lagi tinggal siapkan saja kartu debit, nanti tinggal gesek di mesin Electronic Data Capture (EDC).

Dapat Bertransaksi di 120.000 ATM dan 1,2 Juta Mesin EDC

Jaringan PRIMA memiliki jangkauan yang luas. Bank yang bergabung tak hanya bank BUMN dan swasta nasional, tetapi juga bank daerah, regional hingga bank asing. Alhasil jangkauan pelayanan yang ditawarkan juga sangat luas. Melalui Jaringan PRIMA kita dapat bertransaksi di 120.000 ATM dan 1,2 juta mesin EDC.

Kita bahkan dapat melakukan transaksi tarik tunai dan cek saldo di tiga negara tetangga dengan menggunakan Jaringan PRIMA. Untuk di Malaysia kita dapat melakukan dua transaksi itu dengan menggunakan mesin ATM berlogo MEPS, Thailand berlogo ATM Pool, dan Korea Selatan berlogo EXK.

Sehingga saat melancong keluar negeri, terutama ke tiga negara tersebut, kita tidak perlu membawa uang berlebihan. Takut hilang dan mengundang kejahatan. Lebih baik membawa uang secukupnya. Nanti setelah sampai di Thailand, Malaysia atau Korea Selatan, bisa menarik uang, bila memang diperlukan.

Uang yang disimpan di bank lebih terjamin dibanding ditenteng-tenteng di tas atau malah di simpan di koper. Bila hanya membawa uang secukupnya kita juga lebih leluasa berjalan-jalan. Lebih tenang meninggalkan dompet yang berisi kartu ATM kan dibanding dompet yang penuh berisi uang?

Kartu ATM kalaupun dicuri masih diproteksi dengan nomor rahasia. Kalaupun sempat hilang, uang yang tersimpan masih besar kemungkinan untuk bisa diselamatkan. Kalau uang tunai, sudah hilang ya hilang. Jarang bisa kembali utuh. Kecuali ditemukan oleh orang yang benar-benar jujur. Itupun kalau ada identitas kita. Kalau tidak ada? Wasallam!

Dapat Melakukan Pembayaran Online

Ini yang paling menarik. Pada era serba digital seperti saat ini, kita juga dapat melakukan pembayaran online melalui Jaringan PRIMA, baik dengan menggunakan ATM, internet banking, mobile banking, sms banking, teller, ataupun Payment Point Online Bank (PPOB). Apalagi transaksi diproses secara real time dan online.

Mitra yang tergabung juga lumayan banyak, mulai dari perusahaan di bidang properti, asuransi, pembiayaan, tv kabel, maskapai penerbangan, jasa transportasi online, kosmetik, market place, hingga perguruan tinggi. Tak hanya itu, kita juga dapat melakukan top up uang elektronik.

Selain itu, khusus untuk pembayaran elektronik melalui mesin EDC di seluruh Indonesia, tidak dikenakan biaya apapun, meski menggunakan mesin yang berbeda bank. Hal tersebut selaras dengan program yang diinisiasi Bank Indonesia, Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Apalagi sejak 2017, RINTIS ditunjuk Bank Indonesia untuk membantu mengembangkan dan mengimplementasikan GPN.

Ah, begitu banyak kemudahan yang ditawarkan Jaringan PRIMA. Saya yakin, sebagian besar dari kita adalah pengguna Jaringan Prima. Coba cek kartu ATM yang kita miliki, hampir semuanya tertera logo PRIMA. Namun bedanya, sudah semaksimal apa kita memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan Jaringan PRIMA? Salam Kompasiana! (*)

Sumber: Jaringan PRIMA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun