Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Liburan ke Bintan, Yuk!

30 Agustus 2017   17:38 Diperbarui: 31 Agustus 2017   06:20 3981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan lupa nyicip durian. | Dokumentasi Pribadi

Serumpun Padi Mas Resort. | Dokumentasi Pribadi
Serumpun Padi Mas Resort. | Dokumentasi Pribadi
Hari kedua kami menginap di Serumpun Padi Mas Resort yang terletak di kawasan Pantai Trikora, Bintan. Secara umum, fasilitas penginapan tersebut seperti layaknya resort-resort lain, tidak ada yang begitu istimewa. Untuk sarapan dan barbeque kami bahkan harus "merogoh kocek" lagi karena tidak disiapkan paket gratis.

Namun pemandangan yang ditawarkan jangan ditanya. Pasir putihnya yang menghampar, laut beningnya, hingga pohon-pohon kelapa yang tumbuh dengan rimbun, membuat siapapun ingin lebih lama menghabiskan waktu di resort tersebut. Apalagi pengelola juga menyiapkan hammock dan ayunan untuk bersantai.

Serumpun Padi Mas Resort. | Dokumentasi Pribadi
Serumpun Padi Mas Resort. | Dokumentasi Pribadi
Saat menghabiskan waktu di resort tersebut, saya sempat bertemu dengan dua wisatawan dari Perancis. Mereka sengaja mampir ke Bintan karena penasaran ingin melihat langsung keindahan pantai Bintan yang sering mereka lihat melalui website maupun media sosial. Mereka terbang dengan menggunakan jalur Perancis-Hongkong-Singapura, kemudian baru ke Bintan.

Wisatawan Singapura saat berfoto di Patung 1000. | Dokumentasi Pribadi
Wisatawan Singapura saat berfoto di Patung 1000. | Dokumentasi Pribadi
Tak hanya pantai, ada juga gurun dan vihara unik
Selain pantai, ada banyak objek wisata lain yang tak kalah menarik di Bintan dan Tanjungpinang. Salah satunya adalah Pulau Penyengat. Kita bisa melihat masjid yang direkatkan oleh putih telur di pulau tersebut, melihat Al-Quran tulis tangan yang sudah berusia ratusan tahun, mencicip air sumur yang tak pernah kering, berziarah ke makam raja dan pahlawan nasional Melayu, hingga mencoba baju-baju adat Melayu sambil berfoto.
Seperti lukisan ya, padahal ini asli tanpa filter. | Dokumentasi Pribadi
Seperti lukisan ya, padahal ini asli tanpa filter. | Dokumentasi Pribadi
Namun sayang, karena keterbatasan waktu kami tidak berkunjung ke pulau tersebut. Kami hanya berkunjung ke Vihara Patung 1000 yang membuat kita seolah-olah sedang berada di Tiongkok. Kami juga berkunjung ke Gurun Pasir Busung yang membuat kita seolah-olah sedang berada di gurun pasir betulan. Hehe padahal hanya tumpukan-tumpukan batu yang berwarna putih kecoklatan.

Gurun Pasir Busung. | Dokumentasi Pribadi
Gurun Pasir Busung. | Dokumentasi Pribadi
Sebenarnya ada banyak tempat wisata lain yang tak kalah menarik. Salah duanya adalah wisata mangrove dan Treasure Bay seperti yang pernah saya kunjungi bersama dengan teman-teman Kompasianer pada acara yang dihelat Kompasiana dan Kementerian Pariwisata dua tahun lalu.

Gurun Pasir Busung. | Dokumentasi Pribadi
Gurun Pasir Busung. | Dokumentasi Pribadi
Namun waktu yang kami miliki tidak cukup, apalagi pada hari pertama berkunjung, hujan turun dengan deras. Alhasil Treasure Bay yang seharusnya dikunjungi paling awal, tercoret dalam daftar. Padahal seru juga berenang di kolam asin yang katanya paling luas se-Asia Tenggara itu.

Gurun Pasir Busung. | Dokumentasi Pribadi
Gurun Pasir Busung. | Dokumentasi Pribadi
Kapan-kapan kayaknya harus menyempatkan waktu lebih panjang lagi untuk berlibur di Pulau Bintan. Apalagi sekarang katanya sudah ada objek wisata baru yang tak kalah menarik, yakni Wisata Alam Pemancingan Poyotomo Bintan. Selain bisa memancing sepuasnya, juga bisa berkemping ria dengan keluarga hanya dengan biaya Rp50.000 per malam. Ah, jadi pengen ke Bintan lagi. Yuk, ah jalan-jalan ke Bintan. Salam Kompasiana! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun