Mohon tunggu...
Cucu Laelasari
Cucu Laelasari Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Raport Ramadan

7 Juni 2017   07:11 Diperbarui: 7 Juni 2017   07:11 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadan bulan utama, bulan berjibun barkah dan ampunan, bulan di mana orang menunggu selama sebelas bulan. Ramadan dinantikan dan dirindukan, bulan ketika orang menuai pahala dari aktivitas baiknya dengan nilai ibadah, bagaimana raport ramadanmu?

Di bulan suci ini sepantasnya kita berlomba untuk menabur benih kebaikan, dari bangun tidur hingga tidur lagi tidak ada aktivitas yang tidak bernilai ibadah, tapi sudahkah kita beraktivitas berbuah ibadah?

Tidurnya orang yang sedang berpuasa pun bernilai ibadah, apa lagi yang betul betul ibadah. Kita bisa melakukan hal-hal positif pada bulan ini, di awali dengan makan sahur, dengan berdoa sejak bangun tudur, memasak untuk keluarga bagi ibu-ibu di saat suami dan anak-anak masih terlelap. Subuh menjelang kita melaksanakan sholat shubuh berjamaah, dilanjutkan tadarus bersama.

Meski dalam keadaan berpuasa kita harus tetap bekerja, mungkin ke kantor, ke sawah, atau berjualan, serta profesi lainnya, semua dilakukan tanpa terhalang oleh puasa. Tidak lupa ketika masuk dhuha kita meluangkan waktu sejenak untuk melakukan sholat dhuha, agar dibukakan pintu-pintu rezeki, beberapa ayat Al Quran bisa dibaca setelah sholat dhuha, kita kembali bekerja hingga dhuhur tiba.

Ketika adzan dhuhur memanggil kita, tinggalkan semua urusan dunia, pekerjaan baik di rumah maupun di kantor, kembali kita menghadap "Boss Besar" kita Alloh SWT untuk memenuhi sesruannya. Tidak lupa melakukan sholat sunat rowatib, qobla dan bada dhuhur, bila ada waktu senggang dari pekerjaan kita bisa isrtirahat sejenak di masjid atau mushola kantor untuk kembali mengkaji Al Quran. Dan kembali bekerja hingga asar menjelang, waktu bekerja di luar sudah selesai, kita kembali pulang ke rumah untuk menyiapkan makanan berbuka bagi keluarga tercinta, masakan pun dihidangkan, tidak lupa makanan pembuka atau takjil. Sholat magrib berjamaah di masjid bagi laki-laki. Dilanjutkan sholat isa berjamaah dan tarawih bersama.

Demikian kegiatan sehari-hari bisa kita lakukan, itu standarnya, bila kita ingin lebih pahala, berarti kita juga harus menambah amal ibadah kita lebih dari standar tadi, ibarat siswa yang sedang sekolah, ia akan mendapat nilai yang sama dengan temannya apa bila mengerjakan pekerjaan yang sama, nilai ulangan yang saman, kehadiran yang sama, namun ia bisa mendapat nilai lebih dari nilai-nilai temannya apabila ia melakukan sesuatu yang lebih, misal nilai ulangannya lebih karena belajarnya lebih giat, nilai tugasnya lebih karena ia menyajikan tugas yang lebih dibandingkan temannya, ia juga mendapat nilai lebih ketika ia lebih rajin ke sekolah dibandingkan temannya, tentunya nilai akhirnya pun akan lebih bagus dubandingkan nilai akhir temannya.

Demikian juga dalam beribadah di bulan suci ini, raport puasa kita akan lebih dari raport-raport saudara kita lainnya apabila kita melakukan kegiatan ibadah lebih dari yang lain, misalnya dengan lebih banyak bersedekah, menyantuni anak yatim dan orang miskin, memberi takjil ketika ifthar atau buka datang, di masjid-mesjid atau panti. Didukung dengan menghindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak puasa kita, seperti berbohong, mengumpat, bergibah, bermaksiat kepada Alloh, menyakiti hati orang lain, atau melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak akan menua ibadah alias sia-sia. Banyak hal yang bisa kita lakukan dalam mengisi bulan penuh rahmat ini, kita bisa mengisinya dengan membaca, baik membaca ilmu dunia maupun ilmu agama, selain menambah wawasan juga bisa bernilai ibadah.

Nah akhirnya kita dapat memeperoleh nilai raport kita di akhir Ramadan ini, apakah nilainya lebih baik dari Ramadan sebelumnya atau sebaliknya bahkan lebih jelek, mudah-mudahan kita bisa menambah dan memperbaiki nilai raport kita pada bulan ramadhan ini, dan semoga Alloh memberi kita rezeki dengan umur yang panjang serta barokah, sehingga kita dipertemukan lagi dengan Ramadan di tahun depan. Jangan biarkan Ramadan yang kita nanti-natikan berlalu begitu saja, bayangkan kalau Ramadan ini Ramadan terakhir kita, mungkin kalau kita tahu Ramadan ini Ramadan terakhir kita tak akan membiarkan waktu berlalu begitu saja, pasti kita akan mengisi setiap detik ini dengan ibadah. Semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung, dan mendapat kasih sayang Alloh, Aamiin ya Robbalalaamiin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun