Mohon tunggu...
Cucuk Espe
Cucuk Espe Mohon Tunggu... Penulis - pecinta seni yang menulis

esais, sutradara https://id.wikipedia.org/wiki/Cucuk_Espe

Selanjutnya

Tutup

Money

Aku Berwirausaha Maka Aku Ada: Sebuah Catatan Ringan

24 Oktober 2021   11:30 Diperbarui: 24 Oktober 2021   12:08 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah catatan ringan yang saya tulis di sela kegiatan 'Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Kemitraan' yang dilaksanakan di Desa Morosunggingan, Kecamatan Peterongan, Jombang, Jawa Timur. Ada kegembiraan ketika saya mengajak warga desa yang sebagian besar ibu rumah tangga untuk lebih berdaya secara ekonomi. Melatih skill membuat makanan ringan --kripik pare--hingga layak menembus pasar.

Berawal dari ide sederhana; bagaimana menciptakan geliat ekonomi di desa menjadi lebih berdaya. Juga keluhan kebuntuan pasar yang sering dialami --pengusaha--pemula. Letupan keluhan itu saya rangkum dan diskusikan dengan LPMD, BUMDes, dan Pemerintahan Desa, akhirnya terciptalah ruang pelatihan kewirausahaan dalam bingkai kemitraan. Titik awal telah kita mulai.

Menjalin komunikasi dengan berbagai pihak menjadi sangat penting. Kami pun tidak bisa berjalan sendiri. Institusi pemerintah daerah yang membidangi persoalan usaha mikro harus kami ketuk dalam rangka mencari saran dan sharing mengurai persoalan. Sungguh di luar dugaan, persentuhan yang awalnya hanya brainstorming (diskusi ringan) akhirnya membuahkan langkah sangat positif. Benang merah untuk menemukan titik cerah, persoalan di desa pun semakin benderang.

Kami dipertemukan dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Jombang, Jawa Timur di saat yang tepat. Ketika institusi pemerintahan tersebut gencar menggalakkan usaha mikro di pedesaan. Peluang kami tangkap dan kami sinergikan dengan ide sederhana para ibu di desa. Pelatihan usaha mikro pun terjadi. Semangat berbalut kegembiraan, meski muncul riak kecil persoalan (adalah hal wajar). Kami telah maju beberapa langkah.

Melalui dua sahabat hebat di Dinas Koperasi dan UM Kabupaten Jombang (...boleh nggak kami sebut nama?), kami pun dipertemukan dengan pakar manajemen kewirausahaan dari Universitas Darul Ulum Jombang (...maaf, kami sungkan untuk menyebut nama). Letupan kegembiraan dalam cita-cita berwirausaha pun kian luar biasa. Kami akan didampingi akademisi hingga mampu mewujudkan mimpi di kemudian hari. Tidak sekedar didampingi tetapi juga diberi motivasi hingga mampu membuka batin entrepreneurship kami.

Pekerjaan masih jauh dari berhasil. Untuk mengurai hilir persoalan berwirusaha yakni pasar atas produk yang kami hasilkan nanti, sahabat dari Dinkop dan UM mempertemukan kami dengan Permamin yang menjadi wadah pengusaha makanan dan minuman. Pasar semakin cerah, hilir masalah pemasaran pun terurai. Seorang pengusaha anggota Permamin langsung melatih membuat produk --keripik pare--yang layak diterima pasar. Lagi-lagi peluang muncul.

Berawal dari ide sederhana, akhirnya sinergi dengan berbagai pihak pun terjadi. Dan fase berikutnya --boleh jadi--menjadi fase terberat yang harus kami taklukkan. Yakni merawat niat dan semangat untuk konsisten menghasilkan produk hingga benar-benar diterima pasar. Imbasnya tentu ekonomi warga menjadi lebih berdaya.

Kami sadar menumbuhkan spirit entrepreneurship warga desa dengan beragam latar belakang problematika bukan perkara mudah. Pendekatan teoritik-konvensional terkadang tidak menjadi obat mujarab. Langkah inkovensional berbasis 'pendekatan adat' (istilah saya), harus tetap dilakukan demi menjaga konsistensi berwirausaha. Karena warga yang berdaya ujungnya menjadi desa yang berdaya.

Semoga langkah kecil ini mampu memberi manfaat. Sinergi akan menjadi diri lebih berarti. Terima kasih kepada semua sahabat yang menemani di langkah awal ini. Kami akan berusaha menaklukkan fase berat berikutnya.

Aku berwirausaha maka aku ada. Semoga catatan ini menjadi jejak bermakna di kemudian hari.**

PS.

Hilangkan galaumu, mari berwirausaha bersamaku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun