Mohon tunggu...
Andi Kurniawan
Andi Kurniawan Mohon Tunggu... Pejalan sunyi -

penjelajah hari, penjelajah hati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Amel Alvi (Justru) Semakin Berkibar di Yogya

30 Mei 2015   14:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:27 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14329674861704418652

Seperti yang saya perkirakan sebelumnya (lihat tulisan berikut: Membayangkan AA), AA yang oleh banyak kalangan diasosiasikan dengan Amel Alvi itu, justru semakin berkibar dengan kasus yang menderanya. Kasus itu sepertinya malahan menjadi semacam publikasi gratis, sehingga setiap orang dapat mengerti siapa dia dan bagaimana positioningnya. Dengan demikian, dia justru mendapatkan keuntungan berupa perluasan pangsa pasar secara gratis untuk mereka yang memerlukan jasanya. Jasa di sini tentu bukan hanya 'jasa non formal' sebagaimana diungkap oleh pihak kepolisian, namun juga 'jasa formal' yang memang ditawarkannya, seperti bintang film maupun DJ sebagaimana diberitakan berbagai media.

Meskipun demikian, saya tidak mengira bahwa dia dapat melakukan recovery karirnya secepat ini. Kasus sebelumnya yang juga melibatkan artis CT, LM dan NI membuat artis-artis itu tiarap cukup lama, kemudian perlahan bangkit ketika masyarakat mulai lupa. Meskipun tak dapat dimungkiri, banyak orang mungkin berkernyit jidat dan tak habis pikir, bagaimana mungkin orang-orang yang kasusnya beredar luas di masyarakat itu mampu berlenggang di media dengan tanpa rasa malu dan risi.  Dan saat ini, mungkin semua orang sudah lupa bahwa artis-artis itu sudah berkasus, atau justru berpikir bahwa kasus seperti itu adalah lumrah adanya.

Lain kasus itu, lain lagi yang ini. Hanya berselang berapa minggu dari kasus itu meledak, AA justru sudah berkibar dan menancapkan namanya di sebuah kota yang konon sebuah kota budaya, pelajar dan pendidikan, Yogyakarta. Jujur, sebelum kasusnya meledak saya belum pernah mendengar atau membaca namanya, siapa dia dan apa profesinya. Artis ini sepertinya namanya berada di luar jangkauan radar berbagai tempat hiburan di Yogya yang rajin menawarkan acara melalui berbagai spanduk di seluruh penjuru kota, yang mau tidak mau kita harus membacanya. Namun bagaimana sekarang, kita dapat menyimaknya dalam spanduk berikut, yang terentang di tengah jalan daerah pinggiran kota.

[caption id="attachment_386339" align="aligncenter" width="577" caption="Siap tampil"][/caption]

Saya sempat terperanjat dan mengira salah baca membaca spanduk tersebut. Namun setelah berulang kali lewat, saya menyadari bahwa itu memang benar adanya. Fakta ini secara tidak langsung menunjukkan bagaimana masyarakat menilai kasus ini, bahwa tidak semua orang kontra, namun ada juga sebagian yang justru mungkin diam-diam menikmati dan merayakannya. Fakta ini sekaligus juga menunjukkan betapa efektifnya pemasaran berbasis kasus yang mungkin secara tidak sengaja telah dilakukan berbagai media. Oleh karena itu, tak heran, banyak artis seperti justru memburu kasus, agar dirinya kemudian diberitakan dan kemudian mampu mengangkat namanya. Tidak penting soal moral, etika maupun soal hukum, semua dapat ditekuk-tekuk sesuai dengan tujuan memperoleh nama dan kemasyhuran.

Dan ketika dunia sudah menjadi sedemikian terbalik semacam ini, mungkin kita hanya harus kembali ke dalam goa kita masing-masing, kembali kepada nilai-nilai moral yang diajarkan sedari kecil, dan kemudian mencoba menerapkannya kepada anak-anak dan keluarga kita. Ya, mau bagaimana lagi menghadapi zaman yang semakin gila ini.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun