Mohon tunggu...
Crisdon Mayesa
Crisdon Mayesa Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

Menulis saat senggang

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

E-Sport, Hobi atau Profesi?

31 Juli 2019   14:42 Diperbarui: 31 Juli 2019   14:55 1761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentu saja ada banyak turnamen E-sport, mulai dari yang berhadiah milyaran sampai turnamen kecil-kecilan yang diadakan di warung.

  1. The International 9 (DOTA 2) total hadiah >$31,103,534 saat artikel ini ditulis dan akan terus bertambah sampai final turnamen nanti. Event utama akan berlangsung di Shanghai, China tanggal 20 agustus -- 25 agustus.
  2. Fortnite World Cup 2019 (Fortnite) total hadiah 30 juta dollar AS
  3. PUBG Global Championship (PUBG) total hadiah 2 juta dollar AS

Di atas adalah beberapa contoh turnamen E-sport yang memiliki prize pool fantastis.

Asal Hadiah E-sport

Yang pertama adalah turnamen yang diadakan pengembang gamenya, dengan kata lain sumber hadiahnya adalah pengembang game itu sendiri. Hal ini tentu saja dilakukan pengembang game untuk menjaga komunitas tetap hidup dan sebagai balasan bagi pemain yang memainkan game tersebut. Tidak tanggung biasanya hadiah yang ditawarkan sangat besar, mengundang tim dari berbagai tempat untuk berkompetisi.

Sponsor yang mempromosikan diri. Tiap turnamen E-sport selalu dilirik oleh sponsor, tidak lain adalah karena dapat menjadi tempat yang tepat untuk promosi. Turnamen E-sport selalu diramaikan oleh orang-orang yang ikut menonton.

Pemain yang mengeluarkan uang untuk membeli item in-game. Bagi orang lain ini mungkin terdengar aneh, tapi bagi pemain kepuasan bermain adalah hal yang penting. Game biasanya menyediakan item in-game yang bisa menambah pengalaman pemain agar lebih menyenagkan. Umumnya berupa skin yang akan membuat karakter terlihat lebih keren.

Bagi pemain sendiri biasanya mendapat penghasilan dari kontrak dengan tim professional. Pemain mendapatkan gaji sesuai kontrak, dan akan ditambah jika memenangkan turnamen. Namun para pro player akan merasa tekanan yang sangat besar karena lawannya juga pro.

Pilihan lain adalah menjadi konten creator, seperti youtuber E-sport, streamer (orang yang bermain secara live lalu bisa ditonton secara online), menjual item secara pihak ketiga, dan bahkan bisa menjadi joki game. Walaupun joki game biasanya tidak disukai karena merusak permainan tapi tetap ada yang melakukannya karena bayarannya tidak sedikit.

Apakah E-sport bisa jadi pekerjaan tetap?

Menjadikan E-sport sebagai profesi utama mungkin seperti membuka bisnis, untung banyak atau rugi banyak. Karena ada banyak yang mau. Dan juga sebuah game popularitasnya akan menurun suatu saat, yang akan tetap bertahan adalah hobi bermain game jadi saat itu atlet e-sport harus mencari game baru. Tapi jika berhasil maka dompet tidak akan pernah kosong di akhir bulan.

E-sport di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun