Mohon tunggu...
Crisdon Mayesa
Crisdon Mayesa Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

Menulis saat senggang

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

E-Sport, Hobi atau Profesi?

31 Juli 2019   14:42 Diperbarui: 31 Juli 2019   14:55 1761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita sadar betapa teknologi sudah mempengaruhi hidup sehari-hari kita begitu besar dalam segala aspek. Salah satunya adalah olahraga. 

Memangnya olahraga bisa dilakukan online? Yah bisa saja, tapi bukan olahraga seperti basket, badminton namun lebih seperti catur. Lebih dikenal dengan sebutan E-sport (Electronic Sport).

Sekarang ini E-sport sudah sangat berkembang dari yang dulunya hanya game menjadi olahraga yang dianggap setara dengan olahraga pada umunya. Yang awalnya hanya bisa dimainkan lewat konsol khusus sekarang sudah bisa dimainkan di smartphone yang hampir semua orang punya.

Jadi, apa itu E-sport?

E-sport adalah game yang dimainkan secara kompetitif. Awalnya berawal dari hanya sekedar hobi lalu kompetisi mencari siapa yang terbaik. Tanpa sadar orang-orang sudah menjadikannya profesi dengan bayaran yang lumayan untuk sekedar melakukan hobi.

E-sport tidak menitikberatkan pada gerakan fisik, namun lebih ke strategi dan sifat kompetitifnya, jadi dibutuhkan latihan, kerja sama, dan fokus yang tinggi dalam E-sport. Hal tersebut menjadikan E-sport tempat yang baik untuk melatih sikap positif seperti itu. Karena sifat seperti itu E-sport disebut olahraga.

Tidak semua game bisa dijadikan E-sport, karena dalam E-sport dibutuhkan perilaku seperti olahraga pada umumnya. Sportivitas, kerja sama, dan juga strategi. Jika digambarkan mungkin seperti catur yang dimainkan oleh satu tim. Game berjenis MOBA, FPS, Battle Royale adalah jenis game yang paling sering diperlombakan.

Perkembangan E-sport

Perkembangan E-sport selalu mengikuti perkembangan teknologi.  Awalnya E-sport hanya diperlombakan lewat Platform seperti PC namun sekarang sudah bisa lewat smartphone juga. Setiap orang sudah sangat lengket dengan smartphone mereka. Pernah lihat anak SMP nongkrong di warung main Mobile Legend? Itu salah satu contoh betapa mudahnya mengakses E-sport sekarang ini, yang dulu hanya bisa lewat PC.

Perkembangan E-sport juga didukung dari pihak lain, dari perusahaan sampai pemerintah. Karena memang E-sport adalah tempat yang baik untuk promosi. Juga merupakan wadah pengembangan diri yang mudah diakses dengan teknologi sekarang ini. Tidak heran jika E-sport mendapatkan banyak respon positif dari banyak kalangan.

Turnamen E-sport

Tentu saja ada banyak turnamen E-sport, mulai dari yang berhadiah milyaran sampai turnamen kecil-kecilan yang diadakan di warung.

  1. The International 9 (DOTA 2) total hadiah >$31,103,534 saat artikel ini ditulis dan akan terus bertambah sampai final turnamen nanti. Event utama akan berlangsung di Shanghai, China tanggal 20 agustus -- 25 agustus.
  2. Fortnite World Cup 2019 (Fortnite) total hadiah 30 juta dollar AS
  3. PUBG Global Championship (PUBG) total hadiah 2 juta dollar AS

Di atas adalah beberapa contoh turnamen E-sport yang memiliki prize pool fantastis.

Asal Hadiah E-sport

Yang pertama adalah turnamen yang diadakan pengembang gamenya, dengan kata lain sumber hadiahnya adalah pengembang game itu sendiri. Hal ini tentu saja dilakukan pengembang game untuk menjaga komunitas tetap hidup dan sebagai balasan bagi pemain yang memainkan game tersebut. Tidak tanggung biasanya hadiah yang ditawarkan sangat besar, mengundang tim dari berbagai tempat untuk berkompetisi.

Sponsor yang mempromosikan diri. Tiap turnamen E-sport selalu dilirik oleh sponsor, tidak lain adalah karena dapat menjadi tempat yang tepat untuk promosi. Turnamen E-sport selalu diramaikan oleh orang-orang yang ikut menonton.

Pemain yang mengeluarkan uang untuk membeli item in-game. Bagi orang lain ini mungkin terdengar aneh, tapi bagi pemain kepuasan bermain adalah hal yang penting. Game biasanya menyediakan item in-game yang bisa menambah pengalaman pemain agar lebih menyenagkan. Umumnya berupa skin yang akan membuat karakter terlihat lebih keren.

Bagi pemain sendiri biasanya mendapat penghasilan dari kontrak dengan tim professional. Pemain mendapatkan gaji sesuai kontrak, dan akan ditambah jika memenangkan turnamen. Namun para pro player akan merasa tekanan yang sangat besar karena lawannya juga pro.

Pilihan lain adalah menjadi konten creator, seperti youtuber E-sport, streamer (orang yang bermain secara live lalu bisa ditonton secara online), menjual item secara pihak ketiga, dan bahkan bisa menjadi joki game. Walaupun joki game biasanya tidak disukai karena merusak permainan tapi tetap ada yang melakukannya karena bayarannya tidak sedikit.

Apakah E-sport bisa jadi pekerjaan tetap?

Menjadikan E-sport sebagai profesi utama mungkin seperti membuka bisnis, untung banyak atau rugi banyak. Karena ada banyak yang mau. Dan juga sebuah game popularitasnya akan menurun suatu saat, yang akan tetap bertahan adalah hobi bermain game jadi saat itu atlet e-sport harus mencari game baru. Tapi jika berhasil maka dompet tidak akan pernah kosong di akhir bulan.

E-sport di Indonesia

Di Indonesia sendiri E-sport mendapat sambutan hangat, entah karena memang orang Indonesia suka bermain game atau karena melihat potensi E-sport yang sangat besar.

Buktinya adalah piala presiden yang diadakan pada maret 2019 lalu. Turnamen ini mempertandingkan Mobile Legend dengan dua level: Regional dan Professional. Sebanyak 512 tim dari tiap kota (Denpasar, Surabaya, Solo, Palembang, Bekasi, Makassar, Pontianak, dan Manado) dari level Regional. Sementara untuk level professional ada 256 tim yang bertanding memperebutkan 12 kursi final.

Dengan berkembangnya teknologi sekarang ini game sudah dapat menjadi olahraga. Melihat dari sisi bahwa game itu menyenangkan dan mudah diakses, diharapkan dapat melatih sikap positif bagi pemainnya. Terlepas dari pandangan negatif bahwa game menyebabkan kecanduan dan lupa waktu, terdapat potensi positif yang sangat besar dalam E-sport itu sendiri.

Nah, jadi bagaimana pendapat kalian tentang E-sport itu sendiri?

Menurut saya sendiri berdasarkan pengalaman saya, bermain game sangat menyenangkan apalagi jika menyangkut kompetisi. Namun untuk menjadi pemain pro seperti diatas sepertinya tidak, karena kami pernah mencoba ikut turnamen dengan total hadiah 5 juta rupiah yang diadakan oleh salah satu website yang ingin mempromosikan webnya. Dan kami kalah di penyisihan, untuk turnamen begitu lawannya sudah sulit apalagi di level professional?

Tapi bagi yang memang merasa memiliki bakat dalam bidang E-sport kenapa tidak mencoba mengambangkannya lewat turnamen-turnamen online yang ada? Hobi yang dibayar tidak terdengar buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun