Setiap kali seorang Paus wafat, dunia Katolik menatap ke satu titik: Konklaf Vatikan. Sebuah upacara tertutup di balik dinding Kapel Sistina, di mana para kardinal memilih pemimpin tertinggi Gereja Katolik. Tapi... seberapa banyak dari proses ini yang benar-benar sakral? Dan berapa banyak yang sarat kepentingan politik?
Di hadapan kamera dunia, Konklaf tampak seperti ritual yang anggun dan penuh khidmat. Namun, dalam sejarahnya, konflik internal, lobi rahasia, dan tekanan politik dari negara-negara besar bukanlah hal asing. Bahkan, ada masa di mana raja-raja Eropa ikut 'mengusulkan' siapa yang pantas menjadi Paus.
Dalam video yang saya buat di kanal Heliostentric, saya mengajak Anda menyelami:
-
Asal-usul Konklaf dan kenapa harus dilakukan secara rahasia.
Bagaimana simbol seperti asap putih dan hitam memiliki makna yang lebih dalam dari sekadar hasil pemungutan suara.
Teori-teori konspirasi yang menyebut adanya "Paus bayangan" hingga intervensi kekuatan asing dalam pemilihan.
Peristiwa sejarah yang mengguncang, seperti konklaf terpanjang hingga pemilihan Paus yang dipengaruhi mafia.
Apakah Konklaf masih murni sebuah pemilihan rohani, atau kini menjadi panggung kompromi politik yang terselubung?
Saya tidak mengajak Anda untuk percaya pada satu teori tertentu, tapi mengajak Anda berpikir lebih kritis terhadap tradisi yang selama ini dianggap sakral tanpa pertanyaan.
Tonton selengkapnya disini : https://youtu.be/0p6QjhOHRD4
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI