Mohon tunggu...
Coryna Yusi
Coryna Yusi Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitek, Project Management, Green Building Profesional

Arsitek yang tertarik dunia konstruksi, tanaman, hobby travelling, dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Halal Bi Halal 1441 H di Jogja

23 Mei 2020   12:48 Diperbarui: 1 Juni 2020   11:21 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : dokumentasi pribadi, Halal Bi Halal 1440 H

Fenomena Halal Bi Halal merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilaksanakan setiap hari Raya Idul Fitri bagi masyarakat Indonesia, dan masyarakat Jawa pada khususnya. Halal Bi Halal sebagai ajang silaturahmi antar keluarga besar yang biasanya diadakan secara bergilir dan berpindah-pindah lokasi agar bisa lebih mengenal keluarga yang masih satu kekerabatan.

Halal bi Halal di Jogja biasanya dihadiri minimal 200 an orang, tergantung Jumlah anggoa keluarga. Kekerabatan terkecil biasanya terdiri dari Nenek-Kakek, Bapak-Ibu, Anak-Menantu, dan Cucu. Namun Banyak juga yang sampai 7 turunan, mulai dari cucu, anak/menantu, Bapak/Ibu, Simbah, Simbah Buyut, Simbah Canggah, Simbah Wareng, kalau ngumpul semua bisa lebih dari 500 orang, berasa lagi mantu.

Bagi para perantau, yang hari liburnya terbatas, moment ini sangat menyenangkan dimana kita tidak harus berkeliling ke seluruh rumah para saudara. Cukup berkunjung ke rumah keluarga inti, dan bisa bertemu keluarga Besar pada acara halal bi Halal ini.

Acara Halal Bi Halal biasanya dimulai dengan Salam Pembuka , dilanjutkan dengan Sambutan dari Ketua Perkumpulan Keluarga Besar / Trah, dilanjutkan dengan sambutan Sesepuh Keluarga dan pemberian wejangan, dilanjutkan dengan Doa Bersama untuk leluhur, dilanjutkan dengan acara keakraban / Lain – lain yang biasanya diisi dengan sesi sharing, perkenalan anggota baru keluarga, lalu dilanjutkan dengan Makan Bersama, dan ditutup dengan sungkeman / bersalaman antar keluarga besar, dimulai dari keluarga yang paling tua, diikuti oleh yang lebih muda. Halal bi Halal ini bermanfaat agar keluarga saling mengenal keluarga yang satu nasab dan mempererat silaturrahmi. yang keutamaannya telah disebutkan dalam Hadist Nabi Muhammad SAW. 

Pelajarilah Nasab-Nasabmu Hingga Engkau Dapat Menyambung Silaturrahim

Sesuai dengan hadist Nabi Muhammad SAW : "Pelajarilah nasab-nasabmu dan sambunglah silaturahim, demi Allah pasti antara seseorang dengan saudaranya ada sesuatu (yang tidak baik) dan kalau ia tahu sesuatu yang terjadi antara dia dan saudaranya masih satu rahim niscaya ia mencabut (persoalan) nya hingga tidak merusak kehormatannya."- Hadist Hasan, diriwayatkan oleh Hannad dalam Az-Zuhd (2/487), Al-Hakim (1/166).

"Jagalah nasab-nasabmu pasti kamu dapat kamu sambungkan silaturrahim, karena sesungguhnya tidaklah jauh kerabat yang didekatkan (dijaga ikatan kekerabatannya) walau jaraknya jauh; dan tidaklah dekat kerabat yang dijauhkan (tidak dijaga ikatan kekerabatannya) walau jaraknya dekat. Dan semua kerabat kelak di hari Kiamat akan datang kepada sanak familinya dan memberi kesaksian atas ikatan silaturrahimnya jika menyambungnya dan kesaksian pemutusannya jika ia telah memutuskan ikatan itu." - Hadist Shahih, As-Suyuthi mencantumkannya dalam Ad-Durr Al-Mantsur (5/273) dan Al-Albani menshahihkannya dalam Silsilah Ahadits Ash-Shahihah (277).

Keutamaan Silaturrahim

Beberapa hadist yang memyebutkan tentang keutamaan Silaturrahim seperti dikutip dari Buku Adabul Mufrad, antara lain :

  1. “Kabarkanlah kepadaku (amal) yang mendekatkan aku ke surga dan menjauhkan dari neraka.” Beliau menjawab, “Engkau sembahlah Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu, engkau dirikan shalat, engkau keluarkan zakat, dan engkau sambunglah silaturrahim.”- Hadits shahih, diriwayatkan oleh Al-Bukhari (1332), Muslim dalam Bab Al-Iman (348).
  2. “Allah menciptakan makhluk, dan setelah sempurna (penciptaannya), rahim itu berdiri dan Allah berkata, ‘Ada apa?’ Rahim itu berkata, ‘Ini kedudukan yang melindungi dari pemutusan silaturrahim.’ Tuhan berkata, ‘Relakah kamu jika Aku sambung orang yang menyambung silaturrahim denganmu dan memutuskan orang yang memutuskan silaturrahim denganmu?” Ia (Rahim) menjawab, ‘Ya, wahai Tuhanku.’ Allah berkata, ‘Ya, itu untukmu!’ Abu Hurairah berkata, Bacalah (firman Allah ) jika kalian mau, ‘Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?” (Muhammad:22)-Hadits shahih, diriwayatkan oleh Al-Bukhari (4552), Muslim dalam Bab Al-Birr (16), An-An-Nasa`i dalam Al-Kubra (5880), Ahmad (2/330) dan Ibnu Hibban (2/184).
  3. Seseorang telah datang kepada Nabi Muhammad SAW lalu berkata : "Wahai Rasul, aku punya kerabat dan aku menjalin hubungan dengannya tetapi ia memutuskannya, aku berbuat baik kepadanya tetapi ia bersikap buruk kepadaku, ia masa bodoh padaku tetapi aku tetap sabar menghadapinya." Beliau lalu bersabda : "Jika benar apa yang kamu katakan, maka mereka seolah-olah terbakar oleh bara api, dan kamu akan senantiasa mendapatkan penolong di sisi Allah selama engkau dalam keadaan demikian." - HR. Muslim
  4. “Aku Yang Maha Pengasih, telah Aku ciptakan rahim dan Aku pisahkan dengan nama-Ku, lalu barangsiapa yang menyambungnya maka niscaya Aku sambungkan dan barangsiapa yang memutuskannya maka Aku akan putuskan ia (dari rahmat-Ku).”- Hadits shahih, diriwayatkan oleh Abu Dawud (1694), At-Tirmidzi (1907), Al-Hakim (4/174), Ahmad (1/194), Al-Baihaqi (7/26), Al-Humaidi (1/35).
  5. “Kerabat adalah ibarat pohon rindang dari Tuhan, siapa yang menyambungnya maka Allah akan menyambungkan (untuknya), dan barangsiapa yang memutuskannya maka Allah akan memutuskannya (dari rahmatNya), ia (kerabat) memiliki lidah yang manis dan fasih di Hari Kiamat.”- Hadits shahih, diriwayatkan oleh Al-Hakim (4/179).
  6. Silaturahmi Menambah Umur : “Kerabat adalah pohon rindangnya Allah, barangsiapa yang menyambungnya maka Allah menyambungnya dan barangsiapa yang memutuskannya maka Allah akan memutuskannya.”-Hadits shahih, diriwayatkan oleh Muslim. “Barangsiapa yang senang dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah menyambung silaturrahim.”- Hadits shahih, diriwayatkan oleh Al-Bukhari (5639), Abu Dawud (1693) dan At-Tibrizi
  7. Orang yang Suka Silaturrahim akan disukai Keluarganya, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Tuhannya dan menyambung silaturrahim, maka akan dipanjangkan umurnya, dilapangkan hartanya, dan akan dicintai oleh keluarganya” - Hadits hasan, diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah (5/217).

Idul Fitri 1441 H kini berbeda dari tahun sebelumnya. terjadi di tengah masa pandemic Covid-19, dimana kita diharuskan untuk melakukan social distancing, selalu memakai masker, dan beberapa protokol Kesehatan yang harus dilaksanakan.

Maka halal Bi Halal tahun ini pun terpaksa ditiadakan, demi memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Semoga pandemic Covid-19 segera usai, dan mengandung banyak hikmah buat kita. Semoga silaturahmi keluarga besar tetap terjaga, walaupun tahun ini tidak diadakan Halal Bi Halal 1441H. 

Selamat Idul Fitri, semoga Allah mengampuni seluruh dosa kita, dan memberikan keberkahan dalam kehidupan ke depan. Aamiin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun