Pengaruh dari Korean Wave telah menyebar sangat cepat ke seluruh dunia, termasuk penyebarannya di Indonesia. Saat ini, sudah banyak orang yang akrab dengan kebudayaan di negara Korea Selatan, termasuk ke dalam K-Pop itu sendiri. Tidak dapat kita pungkiri bahwa pengaruh dan masuknya K-pop ini berkembang dengan cepat di Indonesia, hampir sebagian remaja Indonesia menyukai atau bergabung dalam sebuah grup penggemar yang disebut dengan Fandom. Mengetahui hal tersebut maka berbagai strategi di lakukan oleh e- commerce untuk menarik minat para konsumen.
Bahkan belakangan ini ada trend yang menunjukkan pengeluaran para anak muda generasi muda pengguna e-commerce yang telah mengeluarkan uang jutaan bahkan puluhan juta untuk berbelanja lewat platform belanja online seperti ini. Maka bisa dilihat pula bahwa pengguna e-commerce di Indonesia diperkirakan  kebanyakan berasal dari generasi muda.Dan disinilah peran para pemasar melancarkan ide atau gagasan pemasaran e-commerce dengan mengundang dan mengajak kolaborasi dengan Idol K-Pop sebagai Brand Ambassador untuk menarik perhatian konsumen agar berbelanja dan meramaikan dan mendongkrak platform marketplace online tersebut.Apalagi akhir-akhir ini semakin marak remaja yang mengidolakan Idol K-Pop yang bisa dilihat trending K-Pop di Indonesia dan juga konten para penggemar yang ramai di Tiktok.
Ide atau gebrakan pemasaran dengan cara ini bisa termasuk dalam bentuk Sales promotion karena hal ini termasuk dalam strategi pemasaran dimana bisnis akan menggunakan kampanye jangka pendek untuk memicu minat dan menciptakan permintaan produk, layanan, atau penawaran lainnya. Menjadikan Idol Kpop sebagai Brand Ambassador e-commerce ini biasanya tidak berlangsung dalam jangka waktu yang lama, rata-rata hanya dalam hitungan bulan karena cukup mengeluarkan biaya yang banyak untuk mengajak mereka berkolaborasi.
Hal ini pun memiliki kekurangannya seperti efektifitas dalam pelaksanaan sales promotion sering ditiru. Jika salah satu e-commerce telah habis kontrak dengan salah satu group K-Pop ternama, maka e-commerce lain akan mengajak group tersebut untuk pindah dan menjadikannya Brand Ammbasador di e-commerce tersebut. Sehingga hal ini akan mengubah minat para konsumen dan memidahkan perhatiannya pada tempat lain, apa lagi jika tempat baru tersebut menawarkan berbagai hal yang lebih menarik dan berhubungan dengan Idol K-Pop tersebut, seperti adanya diskon merchandise official atau adanya give away beberapa album dari group yang menjadi icon e-commerce tersebut dalam beberapa bulan sampai kontrak selesai
Kelebihan atau profit yang didapat e-commerce lewat pemasaran ini sangat menguntungkan dan menjamin, karena setelah melakukan kegiatan pemasaran seperti ini banyak sekali khalayak yang penasaran dan meramaikan platform belanja digital ini untuk membeli kebutuhan mereka termasuk juga membeli barang-barang khusus atau promo khusus selama bekerja sama dengan Idol K-pop yang menjadi brand ambassadornya. Contoh dari e-commerce yang menggunakan teknik pemasaran ini adalah Shopee, Tokopedia, Bli Bli, dan Lazada. E-commerce ini berbondong-bondong dengan rajin menjalin kerjasama dengan idol K-pop yang tengah hype atau yang memang sudah sangat besar namanya untuk menjadi icon tempat belaja online mereka ini. Tidak heran juga bahwa jika sehabis kontrak dengan salah satu e-commerce maka Idol K-Pop tersebut akan langsung ditarik untuk menjadi kontrak kerjasam dengan e-commerce lainnya
Meskipun telah dilihat adanya kekurangan yang cukup besar dari segi pengeluaran e-commerce dalam melancarkan ide pemasarannya ini, tetapi karena adanya sisi profit yang berdampak banyak bagi e-commerce tersebut maka semakin banyak e-commerce yang berbondong-bondong mengajak Idol K-Pop untuk berkolaborasi dan menjadikan mereka sebagai Brand Ammasador untuk menarik konsumen di luaran sana.
