Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Bola

Bisakah Indonesia Menumbangkan Irak dan Menjaga Mimpi Piala Dunia Tetap Hidup?

11 Oktober 2025   19:56 Diperbarui: 11 Oktober 2025   19:56 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Timnas Indonesia berebut bola dengan pemain Irak dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (Sumber: Detiksport)

Malam ini, King Abdullah Sport City akan jadi panggung harap dan degup. Tim Nasional (Timnas) Indonesia akan meladeni Irak pada laga kedua Grup B kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia ronde keempat.

Setelah menelan kekalahan tipis 2-3 dari Arab Saudi di laga pembuka, Garuda kini menatap partai berat berikutnya - sebuah laga yang bukan hanya tentang tiga poin, tapi juga tentang harga diri dan asa menuju panggung dunia.

Kita tahu, skor melawan Saudi memang tak terpaut jauh. Tapi kalau bicara soal penguasaan bola, organisasi permainan, dan cara membaca situasi, Indonesia kalah telak. Banyak yang bilang, “Masih mending cuma kalah tipis.” Padahal, dalam sepak bola, angka di papan skor sering kali menipu. Kadang, skor tipis menyembunyikan jurang besar di baliknya.

Lalu, apakah malam ini Garuda bisa bangkit dan menumbangkan Irak - tim yang selama ini seperti bayang-bayang kelam dalam sejarah pertemuan kita? Mari kita bicarakan dengan kepala dingin dan hati yang tetap menyala.

Di Antara Statistik dan Keyakinan

Secara statistik, Irak memang di atas angin. Dalam sejumlah pertemuan terakhir, Indonesia belum pernah menang. Irak selalu tampil disiplin, kuat, dan tangguh dalam duel satu lawan satu. Di kualifikasi sebelumnya, skor 2-0 untuk Irak menjadi pengingat bahwa mereka bukan lawan yang mudah ditaklukkan.

Sementara itu, Indonesia datang dengan rapor baru: kekalahan tipis dari Arab Saudi, dua gol yang lahir dari penalti, dan sederet pertanyaan tentang efektivitas serangan. Tapi sepak bola selalu punya ruang untuk yang tak terduga. Sejarah mencatat, tim-tim besar pernah tumbang oleh yang tak diunggulkan - karena keyakinan, bukan semata kemampuan.

Indonesia punya modal yang tak terlihat di papan statistik: semangat dan rasa lapar. Tim ini masih muda, berani, dan meski kadang ceroboh, mereka punya energi untuk berlari hingga menit terakhir.

Motivasi setelah kekalahan di laga pertama juga bisa menjadi bensin tambahan.

Namun, kelemahan pun jelas terbaca. Pertahanan belum stabil, koordinasi antar lini sering terlambat, dan ketergantungan pada bola mati masih tinggi. Melawan tim yang gemar menyerang lewat sayap dan cepat membaca ruang, satu kesalahan kecil bisa berakibat fatal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun