Setelah tahu semua bahaya ini, apakah kita harus melarang total penggunaan gadget? Tentu tidak. Di era digital, memutus anak dari teknologi justru bisa menghambat mereka. Solusinya bukan memutus hubungan, melainkan mengendalikan dan mengawasi dengan bijak. Inilah tantangan baru bagi kita, terutama para ibu-ibu muda, untuk menjadi "Orang Tua Digital."
Berikut beberapa langkah yang bisa kita mulai dari sekarang, sebagai respons terhadap peringatan dari Bu Menteri:
- Tetapkan Aturan yang Jelas: Buat kesepakatan bersama anak tentang waktu dan tempat penggunaan gadget. Misalnya, tidak ada gadget saat makan, sebelum tidur, atau saat kumpul keluarga.
- Aktif Mengawasi: Jangan biarkan anak sendirian dengan gadget. Libatkan diri Anda, tontonlah bersamanya, dan ajak mereka berdiskusi tentang apa yang mereka lihat.
- Edukasi Konten: Arahkan anak pada konten yang benar-benar edukatif dan bermanfaat. Jelaskan bahaya dari konten-konten yang tidak layak.
- Jadi Contoh yang Baik: Anak adalah peniru ulung. Kalau kita sendiri asyik dengan ponsel saat bersama mereka, jangan heran kalau mereka pun akan kecanduan. Singkirkan ponsel Anda sejenak dan fokuslah pada anak.
Acara yang digelar Pimpinan Pusat Fatayat NU, KemenPPPA, dan Yayasan Nutrisi Keluarga ini menegaskan bahwa penguatan keluarga adalah pondasi utama bangsa. Pesan Ibu Menteri Arifatul Choiri Fauzi sangat jelas: masa depan anak-anak kita ditentukan dari pengawasan kita hari ini. Mari kita ambil kendali atas layar kaca di tangan anak, sebelum layar itu mengambil alih kendali atas masa depan mereka, demi mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI