Di akhir kajiannya, Dr. Faiz mengajak kita untuk tidak terlalu keras pada diri sendiri, tapi juga tidak terlalu santai. Kita boleh memperbaiki diri, boleh tampil baik di media sosial, tapi jangan lupa untuk tetap jujur terhadap prosesnya. Jadikan pencitraan sebagai batu loncatan, bukan tempat tinggal. Karena yang lebih penting dari sekadar terlihat baik adalah benar-benar menjadi baik.
Kita semua sedang dalam perjalanan. Ada yang masih mencari, ada yang sedang membangun, ada yang baru sadar kalau selama ini cuma pakai topeng. Dan itu tidak apa-apa. Yang penting, kita tahu ke mana arah kita berjalan. Karena menjadi diri sendiri bukan berarti stagnan, tapi terus bertumbuh dengan kejujuran dan kesadaran.
Jadi, kalau hari ini kamu merasa hidupmu di media sosial mulai terlalu "terkonsep", atau merasa capek karena harus selalu terlihat sempurna — mungkin ini saat yang tepat untuk berhenti sejenak. Tanyakan lagi pada dirimu: "Apakah ini benar aku? Atau cuma topeng yang terlalu lama kupakai?"
Mungkin jawaban itu akan membawamu ke perjalanan becoming yang lebih dalam dan lebih bermakna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI