Setelah drama menonton berapa pekan lalu, akhirnya kemarin bisa menyaksikan film animasi lokal buatan anak negeri secara langsung di bioskop favorit. Film yang sudah sejak pertama kali official trailernya tayang dan beredar di platform digital ini menjadi salah satu yang aku nantikan hadirnya. Bukan karena fomo maupun sebab lagi viral, aku menyaksikan ini film karena memang menarik dan rasa penasaran usai melihat trailernya.Â
Film Jumbo merupakan film yang diproduksi oleh Visinema Studios bersama Springboard, film petualangan dengan genre fantasi animasi Indonesia yang disutradarai oleh Ryan Adriandhy dalam debut penyutradaraannya.Â
Beberapa hari setelah idul fitri kemarin sempat mau nonton ini film. Tapi, pas sampai bioskop benar-benar nggak nyangka jika suasana bioskop pada hari itu membludak, penontonnya luar biasa banyak dan membuat sesak, bahkan untuk antri tiket pun kita sampai buat tiga baris - dari depan loket hingga luar pintu masuk bioskop, panjangnya bermeter-meter.
Di daerahku bioskop terdekat hanya ada satu, sisanya ada di ibu kota. Jarak ke ibu kota lumayan memakan waktu, kisaran satu jam tiga puluh menit hingga dua jam, belum lagi kalau aktivitas lalu lintas padat. Oleh karenanya, aku pilih buat nonton yang dekat saja, meski filmnya terbatas. Sayangnya, saat itu jam tayang film Jumbo ini hanya ada 3 waktu. Jam pertama siang, pukul 11.40 waktu setempat. Kedua dan ketiga itu pada sore hingga malam hari.Â
Jadi, pada hari itu aku sudah antri hampir setengah jam lebih dan udah setengah perjalanan antrian aku jalani, tiba-tiba salah satu staff bioskop mengumumkan bahwa tiket di jam tayang pertama habis, aku langsung syok, karena sudah jauh ke bioskop meluangkan waktu dan rela ikutan buat antri tiket. Mau ambil jam tayang kedua atau ketiga waktunya masih lama, butuh 4 jam lagi untuk dapat masuk studio dan itu nggak mungkin, karena ada hal lain yang lebih prioritas. Dan, setelah beberapa waktu bergulat dengan aktivitas dunia kerja, baru kesampaian pada saat ini. Salahnya juga aku nggak pesan tiket via daring, dan aku nggak mengira jika penoton di hari libur lebaran akan membeludak semacam ini.
Baca juga: "Melihat dari Sudut Pandang Penderitaan Gangguan Kesehatan Mental Dalam Film Ku Kira Kau Rumah"
Sinopsis Film Jumbo
Film Jumbo mengisahkan seorang anak yatim piatu berusia 10 tahun bernama Don. Ia sering diremehkan karena memiliki tubuh yang besar. Don mempunyai sebuah buku dongeng warisan orang tuanya, yang penuh ilustrasi dan cerita ajaib. Buku tersebut bukan hanya kenang-kenangan, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dan pelarian bagi Don dari dunia yang terasa tidak ramah karena kerap diremehkan oleh teman-temannya.
Don berupaya membuktikan kemampuannya dengan mengikuti sebuah pertunjukan bakat, yang mana ia berencana menampilkan sandiwara panggung yang terinspirasi dari buku cerita peninggalan orang tuanya. Namun, seorang temannya mencuri buku tersebut, membuatnya putus asa. Beruntungnya, Don selalu mendapat dukungan dari Oma dan sahabat-sahabatnya, Nurman dan Mae.Â
Di tengah keputusasaan, Don bertemu dengan Meri (seorang peri kecil misterius) yang meminta bantuannya untuk menemukan orang tuanya. Ia pun berupaya untuk mendapatkan kembali buku warisannya itu. Pertemuan ini mengawali petualangan penuh keajaiban pun dimulai, mengubah pandangan Don terhadap dirinya sendiri mengajarkan arti persahabatan sejati, keberanian, dan kepercayaan diri dan mempererat tali persahabatan yang baru terbentuk.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!