Mohon tunggu...
Disisi Saidi Fatah
Disisi Saidi Fatah Mohon Tunggu... Blogger

Cendekia Al Azzam - Penyuka warna biru yang demen kopi hitam tanpa gula | suka mengabadikan perjalanan melalui tulisan untuk dikenang di kemudian hari | Suka Buku dan Film

Selanjutnya

Tutup

Financial

Emas, Solusi Tepat Atasi 'Krisis' Finansial Pasca Hari Raya

18 Maret 2025   23:50 Diperbarui: 19 Maret 2025   08:48 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Investasi emas (Sumber: Sahabat Pegadaian/istimewa)

Tak terasa bulan ramadan sebentar lagi akan 'pulang' meninggalkan kita umat muslim hingga setahun lamanya. Semerbak keharuman hari kemenangan makin menampakkan hilalnya, tunjangan raya atau THR pun beberapa sudah ada yang tiba.

Pada momen menjelang lebaran ini merupakan ujian finansial bagi kita. Harga sembako yang kian melonjak kenaikan harganya membuat kantong menjerit, belum lagi pengeluaran lain untuk keperluan pokok lainnya - kebutuhan sandang; baju, celana, dan  sepatu baru, hingga penunjang tampilan lainnya.

Kebutuhan-kebutuhan itu sudah menjadi 'tradisi' yang sulit untuk dipisahkan. Ditambah angpau raya untuk sanak keluarga yang mau tidak mau turut serta diadakan. 

Pendapatan bulanan dan tunjangan sudah seperti hembusan angin, hanya lewat saja. Meski terkadang sudah jauh hari diupayakan untuk berhemat dan proses budgeting (pemasukan dan pengeluaran keuangan) sudah disusun dengan sebaik mungkin, selalu saja kita ceroboh dan lalai, hingga pada akhirnya semua dana terkuras habis dan menyisakan helaan nafas kesabaran menuju 'ruang tunggu ' untuk gaji pada bulan berikutnya. Kita lupa jika kehidupan pasca hari raya juga penting diupayakan. 

Untuk meminimalisir kerugian yang akan terulang kembali, supaya pendapatan rutin kita maupun tunjangan dapat disisihkan sebagiannya, langkah terbaik ialah dengan cara membelanjakannya untuk barang-barang berupa investasi, dalam hal ini ialah emas.

Mengapa emas, sebab ia memiliki nilai yang stabil, daya tahannya tinggi, dan kita bisa dengan mudah menjual emas kapan saja dan mendapatkan dana yang dibutuhkan. Emas dapat dijual di berbagai pasar, baik itu pasar lokal maupun internasional, baik dalam bentuk fisik maupun digital.

Dengan dibelikan aset, keuangan kita akan terjaga. Sebab kita nggak bakalan menjual aset tersebut, jika tidak dalam konsisi yang benar-benar genting. Sehingga pengeluaran lebaran dapat terjaga dan tidak lagi khawatir guna menjalani kehidupan setelah hari raya. Berbeda jika dana berupa uang kes, tiap waktu akan selalu kita tarik (belanjakan) tanpa pikir panjang, mana yang terlihat oleh mata dan membuat kita tertarik, langsung saja dibeli.

Jika sewaktu-waktu butuh dana, emas bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi dari yang kita beli, namun hal ini tergantung pada pergerakan harga emas dan jangka waktu investasi. Jadi, membeli emas cukup menguntungkan bukan!

Selain itu, jika suatu saat kita lagi butuh dana, tapi tidak mau apabila barang investasi milik kita lenyap, maka pegadaian adalah solusinya. Proses meminjam dana di pegadaian sangatlah mudah, kita tinggal datang ke kantor pegadaian terdekat dengan membawa kartu identitas berupa kartu tanda penduduk (ktp) atau surat izin mengemudi (sim), maupun pasport, emas (batangan atau perhiasan) sebagai barang jaminan. Lalu, temui petugas dan isi formulir, setelahnya akan dilakukan pemrosesan. Di pegadaian, kamu bisa menggadaikan emas secara konvensional maupun syariah. 

Solusi ini dapat membantu kamu untuk 'selamat' dari kefakiran finansial pasca hari raya. Sehingga tidak ada istilah kritis finansial maupun berhutang. Justru cara ini dapat menjadikan kita lebih diuntungkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun