Mohon tunggu...
Umar Dani
Umar Dani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Hanya ingin menyampaikan apa yang sedang dirasakan, semoga bermanfaat dan mohon ma'af bila tidak berkenan http://keritingggg.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Untuk Koalisi "Penjilat Kekuasaan"

22 Juli 2014   07:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:37 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebelumnya kalian berlomba-lomba berkomentar, menjelekkan, bahkan menjatuhkan dengan berbagai cara yang tidak etis. Dengan berbagai alasan kalian serang, dengan berbagai cara kalian menghujat dan dengan berbagai kepintaran kalian menggali secuil kesalahannya hingga ke liang bumi sekalipun. Demi seseorang yang dipuja-banggakan sebagai raksasa yang akan menang..

Benar sekali, raksasa itu besar, raksasa itu banyak yang menakuti dan raksasa itu berkuasa.
Kalian bahkan menghalalkan segala cara, bahkan mengkafirkan saudara kalian sendiri demi menjunjung tinggi kursi yang akan kalian tempati dan kalian akan bersantai ria dengan merampas satu-persatu hak dan kebutuhan jeroannya kami, yang kalian sebut sebagai rakyat.

Kini, kalian yang menghujat, yang berlari mencari kejelekan seperti anjing pelacak, kalian yang lupa daratan saat disamping raksasa. Seakan menjilat ludah sendiri.

Kalian berbondong-bondong mulai memuji, kalian menepis komentar-komentar jahat yang pernah kalian ucapkan demi membuka pintu kekuasaan kembali dan menghindar dari ludahan dan caci-makian kami yang kalian sebut dengan masyarakat bodoh.

Pada saat matahari mulai tenggelam, kalian sibuk mendekati sosok cahaya kecil yang dulu kalian kencingi, yang kalian sebut itu cahaya pantat babi. Sekarang kalian butuh penerangan yang kecil itu bukan?

Selamat, rakyat tidak buta. Rakyat tak lagi sebodoh menteri yang bilang "Untuk apa koneksi internet yang cepat?" ..
Rakyat sudah tak lagi bisa dibayar dengan haknya sendiri yang kalian komersialkan. Sekarang, lihatlah siapa yang benar-benar kesatria dan benar-benar bersikap Jenderal.

Kami yang boneka, atau kalian yang raksasa.

-Sekian, kalo mau komentar silahkan. Saya menolak untuk berdebat. Ini hanya pendapat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun